Menuju konten utama

Apa Bahaya Ikan Buntal & Benarkah Tidak Boleh Dikonsumsi?

Ikan buntal adalah salah satu jenis ikan beracun yang dapat membahayakan kesehatan. Namun, benarkah ikan buntal tidak boleh dikonsumsi?

Apa Bahaya Ikan Buntal & Benarkah Tidak Boleh Dikonsumsi?
Ikan buntal. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Ikan buntal adalah salah satu ikan beracun yang sebaiknya tidak dikonsumsi sembarangan. Baru-baru ini, tindakan mengonsumsi ikan buntal kembali memakan korban di Kabupaten Maluku Tengah.

Tiga orang yang merupakan ibu dan dua anak perempuannya, meninggal dunia akibat keracunan setelah memakan telur ikan buntal yang telah digoreng. Insiden tragis ini terjadi di Negeri Haria, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, pada tanggal 5 Maret 2024.

Kapolsek Saparua Polresta Pulau Ambon AKP Yopy Walalayo, mengonfirmasi kejadian tersebut dan mengingatkan akan tingkat keberacunan ikan buntal alias fugu.

"Ikan buntal atau buntek alias fugu ini sangat beracun," katanya, seperti yang dikutip dari Antara.

Adapun korban yang meninggal dunia setelah keracunan ikan buntal adalah Ny. Lenny Latuperissa (28) dan dua putrinya, yakni Keisya Berhitu (5 tahun) dan Chrismen Berhitu (2 tahun).

Kasus keracunan ikan buntal semacam ini bukan pertama kalinya terjadi di Indonesia. Kasus ini kerap terjadi karena ketidaktahuan korban tentang bahaya ikan buntal.

Lantas, apa saja bahaya dari ikan buntal dan benarkah ikan tersebut tidak boleh dimakan?

Apa Bahaya dari Ikan Buntal?

Ikab buntal merupakan salah satu jenis ikan yang berbahaya jika dikonsumsi sembarangan karena memiliki racun. Dikutip dari situs Bureau of Public Health Tokyo Metropolitan Government, racun dalam ikan buntal disebut tetrodotoksin (TTX).

Racun TTX adalah jenis racun yang tidak dapat hancur saat proses memasak dengan api normal. Racun ikan buntal dapat menyerang sistem saraf orang yang mengonsumsinya sehingga memicu kelumpuhan organ tubuh.

Tetrodotoksin adalah zat yang sangat mematikan. Zat ini disebut 1.000 kali lebih kuat dari potasium sianida. Mengutip Discover Wildlife, racun TTX yang mematikan tersebut berasal dari makanan yang dikonsumsi ikan buntal.

Sistem saraf yang diserang oleh racun TTX bisa memengaruhi otot-otot pernapasan, sehingga sistem pernapasan menjadi lumpuh. Kondisi ini mengakibatkan orang yang mengonsumsi ikan buntal kesulitan bernapas hingga meninggal.

Lantas, berapa lama reaksi racun ikan buntal? Reaksi racun ikan buntal tidak langsung muncul, melainkan butuh waktu agak lama. Orang yang keracunan ikan buntal umumnya baru menunjukkan reaksi keracunan antara 20 menit hingga 3 jam setelah mengonsumsi ikan buntal.

Letak racun ikan buntal terakumulasi dalam hati, gonad, kulit, dan usus ikan buntal. Meskipun banyak bagian tubuh ikan buntal mengandung racun, namun racun itu tidak akan menyerang tubuh ikan buntal sendiri.

Ikan buntal resisten terhadap racun TTX karena memiliki mutasi genetik yang bisa menghentikan racun melumpuhkan saraf mereka. Kemampuan ini dimiliki oleh berbagai jenis ikan buntal, termasuk ikan buntal air laut dan ikan buntal air tawar.

Keberadaan racun TTX sekaligus kemampuan resisten dari racun memberikan banyak keuntungan bagi ikan buntal. Racun ini berguna bagi ikan buntal untuk melindungi diri dari predator.

Selain ikan buntal, hewan lain seperti ular dan kodok juga memiliki resistensi terhadap TTX melalui mutasi genetik yang sama.

Apakah Ikan Buntal Tidak Boleh Dimakan?

Ikan buntal memang mengandung racun yang sangat mematikan. Namun, bukan berarti ikan tersebut tidak boleh dimakan sama sekali. Di Jepang, ikan buntal yang mereka sebut sebagai fugu sering dikonsumsi masyarakat dengan pengolahan secara hati-hati oleh koki yang berlisensi.

Dilansir dari Web Japan, ada beberapa alasan mengapa ikan buntal beracun dapat dikonsumsi dengan aman di Jepang. Pemerintah Jepang mengelola sistem pelatihan bagi para pengolah ikan buntal.

Hanya para ahli berkualifikasi yang diizinkan untuk menyajikan hidangan fugu, sehingga dapat memastikan tingkat keamanannya. Selain itu, dalam proses persiapannya, bagian-bagian dari ikan buntal yang mengandung racun dibuang.

Daging ikan buntal beracun dibersihkan secara menyeluruh hingga darahnya benar-benar bersih. Meskipun proses ini menghasilkan lebih banyak limbah daripada bagian yang dapat dimakan, namun langkah ini penting untuk mengurangi risiko keracunan.

Setelah racun dihilangkan, daging fugu dipotong tipis dan disajikan secara indah sebagai hidangan sashimi.

Proses mempersiapkan ikan buntal memerlukan waktu, ketelitian, dan keterampilan tinggi. Hal inilah yang menjadi alasan kenapa hidangan fugu termasuk sebagai hidangan mewah sekaligus kuliner ekstrem di Jepang.

Dapat disimpulkan bahwa boleh mengonsumsi ikan buntal asalkan ikan yang dikonsumsi sudah diolah dengan baik oleh orang yang ahli dalam mengolah ikan tersebut.

Cara Mengatasi Racun Ikan Buntal

Keracunan ikan buntal bisa menyebabkan kondisi yang fatal. Orang yang mengalami keracunan ikan buntal harus segera mendapatkan penanganan profesional.

Namun, apakah ada penawar racun ikan buntal? Sayangnya, belum ada penawar atau obat untuk racun ikan buntal saat ini.

Harish R. Kotipoyina, dkk., dalam penelitian Tetrodotoxin Toxicity (2023), menjelaskan cara mengobati keracunan ikan buntal adalah dengan memberikan dukungan pernapasan dan perawatan yang mendukung sampai toksin tetrodotoksin tersebut dikeluarkan dari tubuh.

Ada beberapa jenis perawatan yang mungkin akan dilakukan petugas kesehatan untuk menangani kasus keracunan ikan buntal, yaitu:

  • Prosedur pengosongan lambung (lavage lambung) dengan catatan keracunan terjadi dalam waktu 60 menit dan penderita belum mengalami penurunan kesadaran atau muntah;
  • Hemodialisis atau cuci darah dapat dilakukan jika penderita mengalami gangguan ginjal karena racun melumpuhkan sistem ginjal;
  • Pemberian antibodi monoklonal yang digunakan merangsang sistem kekebalan tubuh;
  • Pemberian neostigmin untuk mengatasi kegagalan pernapasan akut akibat keracunan tetrodotoksin.

Langkah-langkah di atas tentu hanya bisa diterapkan oleh dokter atau profesional kesehatan. Bagi masyarakat umum yang mengalami keracunan ikan buntal atau melihat orang keracunan ikan buntal perlu melakukan langkah-langkah pertolongan pertama dengan tepat.

Mengutip WebMD berikut beberapa cara memberikan pertolongan pertama pada orang yang keracunan ikan buntal:

  • Muntah atau melakukan cara-cara agar penderita memuntahkan makanannya dalam waktu 3 jam setelah mengonsumsi ikan buntal;
  • Jika penderita mengalami kelumpuhan atau sesak napas, segera beri napas buatan dan resusitasi jantung paru (CPR);
  • Jika penderita tidak sadarkan diri, segera miringkan tubuh untuk mencegah penderita tersedak muntahannya sendiri;
  • Telepon nomor layanan gawat darurat atau bawa penderita keracunan ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Baca juga artikel terkait IKAN BUNTAL atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Iswara N Raditya & Yonada Nancy