Menuju konten utama

Fakta-fakta Kasus Ratusan Warga Cimahi Keracunan Makanan

Berikut fakta-fakta kasus ratusan warga Cimahi keracunan makanan saat reses. 

Fakta-fakta Kasus Ratusan Warga Cimahi Keracunan Makanan
ilustrasi keracunan makanan. - istockphoto

tirto.id - Ratusan warga Cimahi mengalami keracunan makanan setelah menghadiri kegiatan reses Fraksi PPP DPRD Kota Cimahi pada Sabtu, 22 Juli 2023. Mereka diduga keracunan akibat mengonsumsi nasi kotak yang disediakan saat acara. Setidaknya 300 korban telah mendapatkan penanganan.

Menu yang disajikan adalah nasi, telur, balado, dan ayam suwir. Ada dugaan makanan tidak higienis saat disajikan. Gejala yang dialami korban antara lain mual, muntah, diare, dan sakit kepala.

Kegiatan reses tersebut diadakan di Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi. Warga yang diundang sejumlah 350 orang yang berasal dari daerah pemilihan (Dapil) setempat, meliputi Kelurahan Cimahi, Kelurahan Padasuka, dan Kelurahan Setiamanah.

Fakta-Fakta Seputar Keracunan Makanan Ratusan Warga Cimahi

Ada sejumlah hal yang dapat dicermati dari kasus keracunan massal ratusan warga Cimahi setelah mengikuti kegiatan reses Fraksi PPP DPRD Kota Cimahi. Berikut fakta-faktanya:

  • 86 persen peserta keracunan

Kegiatan reses tersebut mengundang 350 orang dari tiga kelurahan yang ada di Kecamatan Cimahi Tengah. Sebanyak 300 korban mendapatkan penanganan medis.

Mereka yang mendapatkan perawatan lanjutan dirujuk ke RS Mitra Kasih, RS CIbabat, RS Dustira, RS Kasih Bunda, RS Mall, hingga RS Hasan Sadikin akibat banyaknya pasien.

  • Penyebab keracunan makanan sedang dilakukan uji laboratorium

Sekali pun dugaan keracunan diakibatkan oleh makanan tidak higienis, saat ini tengah dilakukan pemeriksaan sampel sisa makanan pada saat reses di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Cimahi. Pemeriksaan ini untuk menegakkan kepastian penyebab keracunan.

Mengutip laman Siloam Hospitals, keracunan makanan umumnya dipicu kuman dalam bentuk bakteri, jamur, parasit, hingga virus yang terpapar pada makanan.

Kuman tersebut ikut masuk ke dalam tubuh bersamaan saat makanan dikonsumsi. Paparan kuman bisa terjadi akibat makanan yang telah basi hingga tidak higienis dalam pemrosesannya.

  • Korban yang ditangani masih berlanjut sampai 24 Juli 2023 dini hari

Disampaikan akun Instagram Jabar Quick Response (@jabarquickrespons), pasien keracunan makanan masih ada yang ditangani hingga 24 Juli 2023, pukul 01.45 WIB.

Posko kesehatan telah didirikan di Kelurahan Padasuka untuk membantu para korban yang kemungkinan masih memerlukan pertolongan.

Unsur yang terlibat di posko tersebut antara lain: dokter, perawat dari PMI dan para relawan yang melakukan penjemputan, pengantaran, dan mengondisikan pasien untuk dirujuk ke RS terdekat.

  • Ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB)

Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi akan menetapkan kasus keracunan makanan di Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Hal itu mengingat jumlah warga yang mengalami keracunan cukup banyak. Di sisi lain, kejadian berlangsung tidak terduga dan menyebabkan korban sampai ratusan orang.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Politik
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Alexander Haryanto