tirto.id - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, keputusan Gubernur Anies Baswedan untuk tidak maju Pilpres 2019 sudah tepat. Dengan demikian, Anies dapat menepati janji-janjinya di Jakarta, termasuk kepada para buruh.
Jika janji-janjinya selama kampanye di Pilkada Jakarta bisa ditepati, maka nama Anies bisa lebih diperhitungkan jika maju pada Pilpres 2024.
"Tahun 2024, ya, kami mengatakan peluang, 2024 masanya Pak Anies," ucap Said Iqbal usai bertemu Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (23/8/2018).
Pertemuan Said Iqbal dengan Anies berlangsung tadi siang secara tertutup. Dalam pertemuan tersebut, Said mengingatkan Anies soal kontrak politik dengan para buruh yang ia teken saat Pilkada DKI 2017.
Anies, kata dia, meminta maaf karena belum menunaikan janji-janji mensejahterakan buruh sesuai kontrak politik yang telah dibuat. Salah satunya, soal upah minimum provinsi yang disesuaikan dengan tingkat kebutuhan hidup layak di Jakarta.
"Dia akui hanya dua minggu dia punya waktu, beliau belum mengetahui petanya, dan beliau mengatakan itu, dan untuk 2019 dia akan mencoba untuk memenuhi realisasi itu. Termasuk dengan upah minimum, karena upah minimum Jakarta yang masih lebih rendah dari Bekasi dan Karawang itu tidak adil," ucapnya.
Said juga mengapresiasi sikap Anies yang soal ekonomi pasar yang disebutnya "berorientasi sosial" karena menawarkan pembenahan ekonomi yang adil bagi masyarakat miskin dan kaya.
"Social market economy, yaitu ekonomi yang berfokus pada pasar sosial. Tidak hanya pasar kapitalisasi modal yang hanya menguntungkan sebagian kecil orang. Jakarta harus menempatkan yang di bawah diangkat secara sosial ekonomi," imbuhnya.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Dipna Videlia Putsanra