Menuju konten utama

Anies Baswedan Sebut Pendidikan di Jakarta Dikesampingkan

Anies Baswedan berjanji akan memberikan perhatian serius terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan membangun sumber daya manusia di Jakarta jika dirinya terpilih menjadi gubernur nanti.

Anies Baswedan Sebut Pendidikan di Jakarta Dikesampingkan
Anies Baswedan

tirto.id - Anies Baswedan menyebut pendidikan di Jakarta selama ini terkesan dikesampingkan. Salah satu bakal calon Gubernur DKI Jakarta ini bahkan mengaku heran mengapa pendidikan di ibukota masih kalah dari Yogyakarta padahal Jakarta memiliki anggaran dan sumber daya yang lebih besar.

Hal tersebut disampaikan Anies Baswedan dalam seminar yang diadakan Ikatan Guru TK se-Indonesia (TGTKI) di Jakarta, pada Sabtu (21/10/2016). Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini berjanji akan memberikan perhatian serius terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan membangun sumber daya manusia di Jakarta jika dirinya terpilih menjadi gubernur nanti.

"Kok bisa di Jakarta, di kota dengan sumber daya sebesar ini, justru pendidikannya terkesampingkan. Semua infrastruktur yang menunjukkan pendidikan harus menunjukkan kualitas Jakarta," kata Anies Baswedan.

Tokoh yang berpasangan dengan Sandiaga Uno dan diusung oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyebut angka putus sekolah yang masih tinggi di Jakarta dan angka partisipasi sekolah pada tingkat SMA yang baru berkisar 70 persen untuk wajib belajar 12 tahun.

Menurut Anies Baswedan, pendidikan merupakan sektor yang penting dalam pembangunan. Ia menginginkan kualitas pendidikan di Jakarta tidak hanya setara dengan daerah lain di Indonesia, tetapi setara dengan negara-negara lain di dunia.

Pria kelahiran Kuningan, Jawa Barat, ini meyakini bahwa meningkatkan kualitas sektor pendidikan di Jakarta menjadi sekelas dunia bukan hal yang tidak mungkin. Pasalnya, Jakarta memiliki Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang cukup untuk membiayai program-program pembangunan.

"Di Jakarta banyak yang bisa dilakukan karena uangnya ada. Bahkan, guru-gurunya pun bisa diberikan insentif," papar mantan Rektor Universitas Paramadina dan Ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar ini.

Baca juga artikel terkait POLITIK

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Reporter: Iswara N Raditya
Penulis: Iswara N Raditya