Menuju konten utama

Aksi 313: Ketum FPI Kesal Jika Ada Intrik di Balik Pemilu Damai

"Kalau pakai curang, mau cerita aman dari mana rumusnya goblok, haaaaah, kesel banget gue," tegas Sobri.

Aksi 313: Ketum FPI Kesal Jika Ada Intrik di Balik Pemilu Damai
Sobri Lubis. FOTO/Youtube/Nurul Iman Benda Baru

tirto.id - Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Sobri Lubis memaparkan alasan FPI tidak ikut deklarasi pemilu damai. Sobri mengatakan, mereka memilih tidak ikut karena khawatir ada kecurangan dalam pemilu. Mereka pun menolak ide kampanye damai karena dinilai tidak jelas.

"Saya pernah diajak untuk ikut deklarasi pemilu damai. Tapi kami memikir dua kali. Pemilu damai ini bagaimana modelnya targetnya apa, tujuannya apa. Kalau lah pemilu damai yang dideklarasikan ternyata dipenuhi dengan intrik, dipenuhi dengan kecurigaan, dipenuhi dengan aneka macam dugaan-dugaan kecurangan, itu semuanya hanya kamuflase saja," kata Sobri saat orasi di depan KPU, Jakarta, Minggu (30/3/2019).

Sobri mengatakan, FPI ingin tidak ada kecurangan dalam Pemilu 2019. Mereka khawatir aksi pemilu damai hanya sebagai kamuflase menutupi fakta.

Sobri memandang tidak perlu ada fitnah kepada masyarakat. Mereka meminta agar pelaksanaan pemilu aman dan netral. Ia berharap para penegak hukum tidak melakukan kecurangan dalam pemilu.

"Tapi kalau hasilnya curang siapa pun yang menang rakyat pasti ada yang dirugikan, yang dirugikan terima atau tidak? Tidak akan terima. Yang menang 01 pendukung 02 enggak terima dan bisa perang. Kalau menang dengan kecurangan 02 pasti pendukung 01 enggak terima bisa ribut juga," kata Sobri.

Oleh karena itu, syarat yang paling utama utama dalam menciptakan kedamaian dan keamaanan dalam pemilu menurutnya hanya satu, jujur adil tanpa kecurangan, itu yang menjaga keamanan Indonesia.

"Kalau pakai curang, mau cerita aman dari mana rumusnya goblok, haaaaah, kesel banget gue," tegas Sobri.

Sejumlah ormas yang terdiri atas FUI, FPI, dan Persaudaraan Alumni 212 menggelar Aksi 313 di depan KPU, Minggu (31/3/2019).

Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Ma'arif mengatakan, massa tidak sepenuhnya berkumpul di Masjid Sunda Kelapa. Slamet menyebut, beberapa massa ada yang mendatangi Gedung KPU langsung. Ia menyebut total massa diperkirakan mencapai 10 ribu orang.

"Estimasi yang di [Masjid] Sunda Kelapa itu laporan dari korlap sekitar 1.000 [orang] nanti akan bergerak dari sini tapi banyak kawan-kawan nanti langsung ke KPU. Jadi perkiraan kami massa 5 sampai 10 ribu lah nanti di KPU yang akan ikut Aksi 313," kata Ma'arif di Kompleks Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, Minggu.

Ma'arif mengatakan, aksi hanya akan berlangsung di Gedung KPU. Mereka hanya ingin mengingatkan netralitas KPU, Bawaslu, TNI dan Polri dalam pelaksanaan Pemilu 2019.

Mereka pun mengingatkan agar KPU dan Bawaslu sebagai wasit agar tetap berlaku adil jujur tidak boleh ada kecurangan. Mereka pun meminta agar KPU memproses 17,5 juta DPT yang diklaim masih bermasalah.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Dipna Videlia Putsanra