Menuju konten utama

Airlangga Prediksi Q1 2021 Ekonomi RI Tumbuh 1,6-2,1 Persen

Menko Airlangga Hartarto memperkirakan pertumbuhan ekonomi Q1 2021 dapat mencapai positif 1,6-2,1 persen secara year on year (yoy).

Airlangga Prediksi Q1 2021 Ekonomi RI Tumbuh 1,6-2,1 Persen
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto memberi keterangan pers di Hotel Laguna, Lagoi, Bintan, Jumat. FOTO ANTARA/Nikolas Panama.

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memperkirakan pertumbuhan ekonomi Q1 2021 dapat mencapai positif 1,6-2,1 persen secara year on year (yoy).

Airlangga mengatakan pertumbuhan positif di Q1 diperlukan demi mengejar target pertumbuhan 2021 yang mencapai 4,5-5,5 persen.

“Kami harap masih ada pertumbuhan positif di Q1 2021. Kisarannya diperkirakan 1,6-2,1 persen,” ucap Airlangga dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/2/2021).

Jika prediksi Airlangga tercapai maka angka ini diperkirakan membaik dari Q4 2020 yang terkontraksi 2,19 persen secara yoy.

Sayangnya, prediksi pemerintah itu berada di bawah pertumbuhan Q1 2020 yang positif 2,97 persen yoy alias posisi sebelum pandemi COVID-19 sepenuhnya berdampak pada ekonomi.

Guna mencapai target Q1 positif 1,6-2,1 persen, Airlangga telah menyiapkan sejumlah strategi. Pertama, menggenjot konsumsi rumah tangga sehingga bisa tumbuh positif 1,3-1,8 persen yoy di Q1 2021 alias membaik dari Q4 2021 yang masih terkontraksi 3,61 persen yoy di Q4 2020.

Pekerjaan rumah lain juga termasuk mendorong konsumsi pemerintah di Q1 2021 sehingga bisa tumbuh 4-5 persen yoy meski biasanya hanya mampu mencapai 3-4 persen di Q1 tiap tahunnya.

Pemerintah juga menargetkan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) agar mampu mencapai 3-4 persen di Q1 2021. Angka ini dinilai harus membaik dari posisi Q4 2020 yang terkontraksi 6,15 persen.

Keputusan pemerintah menarget konsumsi rumah tangga dan PMTB bisa dimengerti karena keduanya memegang porsi terbesar pertumbuhan ekonomi yaitu 57,66 persen dan 31,73 persen pada tahun 2020 lalu. Konsumsi pemerintah pada tahun 2020 hanya menyumbang 9,29 persen tetapi menjadi yang satu-satunya positif pada Q4 2020 yaitu tumbuh 1,76 persen yoy.

Untuk ekspor-impor yang keduanya menyumbang 17,17 persen dan 16,02 persen di 2020, Airlangga memperkirakan pertumbuhannya masih menemui tantangan lantaran kelangkaan container dunia. Pemerintah berjanji mencari solusi untuk mengatasi kendala itu.

“Kita ketahui kekurangan container akibat penurunan impor tahun kemarin cukup dalam. Tentu ekspor impor kurang berimbang jadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemerintah,” ucap Airlangga.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri