tirto.id - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengaku telah melaporkan sejumlah proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yang masih bermasalah kepada Presiden Prabowo Subianto.
Proyek KEK yang dinilai masih belum maksimal di antaranya, KEK Tanjung Kelayang di Bangka Belitung; KEK Morotai, Maluku Utara; dan KEK Arun Lhokseumawe, Aceh. Airlangga mengatakan sejumlah proyek KEK itu, realisasi investasinya masih sangat kecil.
“Saya sudah laporkan bahwa ada beberapa KEK yang memiliki tantangan seperti KEK Tanjung Kelayang, KEK Morotai, dan KEK di Aceh karena realisasi investasinya masih sangat terbatas,” kata Airlangga, dalam acara Indonesia SEZ Business Forum 2024 di Jakarta, Senin (9/12/2024).
Airlangga mengatakan investasi secara kumulatif yang masuk ke KEK sepanjang 2024 ini mencapai Rp242,5 triliun dengan 151 ribu tenaga kerja yang terserap dan 394 pelaku usaha. Ia mengakui angka tersebut masih jauh dari kata memuaskan.
Airlangga juga menyoroti proyek KEK untuk sektor pariwisata yang perlu dilakukan perbaikan dari segi akses. Ia menyebut salah satunya di Bangka Belitung yang masih belum memiliki penerbangan regional.
“Demikian pula beberapa target wisata yang lain termasuk Labuan Bajo dan Mandalika Lombok. Jadi, beberapa akses pesawat internasional untuk bisa langsung masuk sehingga dengan demikian pariwisata bisa didorong di beberapa kawasan wisata termasuk KEK,” tutur Airlangga.
Menurut Airlangga, pemerintah sudah menggelontorkan berbagai insentif untuk menarik minat investor, mulai dari fiskal seperti pembebasan barang/jasa kena pajak, cukai, pengurangan pajak daerah, hingga bebas PPN dan PPnBM.
“Tinggal bagaimana pelaksanaan insentif dan juga penyelesaian perizinan, tata ruang, dan berbagai hal yang sifatnya teknis,” kata Airlangga.
Mantan Ketum Partai Golkar itu, menekankan peningkatan investasi melalui KEK merupakan salah satu pendorong utama mendukung pertumbuhan ekonomi di negara ASEAN.
Ia mengatakan masih punya waktu tiga sampai empat tahun, untuk menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga delapan persen. Airlangga mengatakan proyek KEK telah menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di Tiongkok, Vietnam, Thailand, dan negara ASEAN lainnya.
"Jadi, saya kira sudah saatnya bagi KEK di Indonesia untuk memaksimalkan peluangnya. Kita tidak punya banyak waktu, targetnya 3-4 tahun,” pungkas Airlangga.
Sebagai informasi, saat ini pemerintah telah membangun sekitar 24 KEK yang tersebar di berbagai sektor termasuk manufaktur, ekonomi digital, kesehatan, hingga pendidikan.
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama