Menuju konten utama

Nilai Investasi di Kawasan Ekonomi Khusus Tembus Rp205,2 Triliun

Nilai investasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sampai dengan semester I-2024 telah mencapai Rp205,2 triliun.

Nilai Investasi di Kawasan Ekonomi Khusus Tembus Rp205,2 Triliun
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam acara Seminar Nasional dan Pameran Rantai Pasok Konstruksi Baja, Jakarta, Rabu (10/7/2024). tirto.id/ Faesal Mubarok

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan nilai investasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sampai dengan semester I-2024 telah mencapai Rp205,2 triliun, dengan serapan tenaga kerja sebanyak 132,23 ribu orang. Nilai tersebut hanya berasal dari 22 KEK dari Aceh sampai Papua yang sudah rampung dan telah beroperasi.

"Kawasan Ekonomi Khusus ini kita sudah membangun 22 Kawasan Ekonomi semacam ini, dari Aceh sampai Papua. Dan sampai semester pertama tahun ini investasinya Rp205,2 triliun, serapan tenaga kerjanya 132.227 orang," ujarnya, seperti dikutip siaran pers, Kamis (8/8/2024).

Kata Airlangga, salah satu KEK yang tumbuh progresif adalah KEK Kendal, kawasan yang terletak di Pantai Utara Jawa, dengan investor berjumlah 105 di dalamnya. Secara kumulatif, sejak ditetapkan pada 2019, KEK Kendal telah mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp55 triliun, dengan penyerapan tenaga kerja lebih dari 49 ribu orang.

"Bersama dengan kawasan lainnya di Pantai Utara Jawa, KEK Kendal telah menjadi bagian dari infrastuktur utama ekonomi di Pulau Jawa, yang secara spasial turut berperan sebanyak 57 persen dari perekonomian nasional," sambungnya.

Sementara KEK Kendal dinilai telah berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Kendal hingga 42 persen atau sebesar Rp52 juta per tahun.

Sebagai informasi, saat ini KEK Kendal memiliki luas sekitar 36 ribu hektar dan berdiri di atas lahan sebesar 77 ribu hektar. Airlangga menambahkan, untuk memaksimalkan potensi investasi kawasan tersebut, pemerintah bakal menambah luasan lahan KEK Kendal.

"Lahan 1.000 hektar (di KEK Kendal) sudah hampir habis, sehingga akan ekspansi ke berikutnya 1.200 hektar. Tentu tinggal nanti fasilitas pelabuhannya agar logistiknya bisa berjalan," ujar dia.

Saat ini, KEK memang tengah menjadi amunisi pemerintah untuk mendatangkan investasi asing. Karenanya, pemerintah juga akan mereplikasi keberhasilan pengelolaan KEK Kendal ke kawasan-kawasan ekonomi khusus lainnya, salah satunya adalah di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).

"Kemarin atas saran Bapak Presiden, bahwa Batang pun kita akan buat KEK," beber Ketua Umum Partai Golkar itu.

Sementara itu, untuk meningkatkan minat para pemodal asing untuk berinvestasi di Indonesia, pemerintah mengobral insentif baik fiskal maupun non fiskal. Dari sisi fiskal, ada fasilitas pembebasan pajak, bea masuk, pajak daerah, hingga kemudahan impor. Sedangkan dari sisi non fiskal, kemudahan proses perizinan hingga pengadaan tanah menjadi hal yang dijanjikan pemerintah kepada para investor.

Baca juga artikel terkait INVESTASI atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Anggun P Situmorang