Menuju konten utama

3 Kawasan Ekonomi Baru Ditargetkan Serap Investasi Rp161 Triliun

Tiga kawasan ekonomi baru yaitu BSD, Batam dan Morowali ditargetkan mampu menyerap investasi sebesar Rp161,09 triliun.

3 Kawasan Ekonomi Baru Ditargetkan Serap Investasi Rp161 Triliun
Sesmenko Perekonomian Susiwijono memberi keterangan kepada wartawan terkait gempa bumi di Situbondo di area penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10/2018). ANTARA FOTO/ICom/Am IMF-WBG/Zabur Karuru/hp/2018

tirto.id - Sekretaris Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, memperkirakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bumi Serpong Damai (BSD), Pulau Batam dan Morowali bakal mengerek pendapatan dan memperluas lapangan kerja di ketiga daerah itu. Ketiga kawasan ekonomi baru ini ditargetkan mampu menyerap investasi sebesar Rp161,09 triliun.

Untuk KEK BSD, total investasi yang masuk diproyeksikan akan sebesar Rp18,8 triliun dalam jangka waktu 20 tahun. Dari total investasi itu, pencetakan lapangan kerja di wilayah yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) itu akan ada sebanyak 13.446 lapangan pekerjaan.

“KEK itu selalu ukuran utamanya realisasi investasi dan penciptaan lapangan kerja. Kalau dampak ekonominya memang ada, tapi ini kan ke PDRB (Pendapatan Domestik Regional Bruto) Tangerang dan Banten. Ini kira-kira ke PDRB Tangerang sekitar Rp8,45 triliun atau 3,17 persen,” jelas Susiwijono, saat ditemui di kantornya, Rabu (29/5/2024) malam.

Total investasinya KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam, di sisi lain, diperkirakan akan mencapai Rp6,91 triliun. Sedangkan jumlah tenaga kerja langsung dan tidak langsung dapat menjangkau sebanyak 105.406 orang.

Kata Susiwijono, besarnya kesempatan kerja baru di KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam terjadi karena KEK di wilayah tersebut dikhususkan untuk sektor pariwisata dan kesehatan. Di mana dengan digabungkannya dua sektor tersebut, diharapkan akan mendatangkan lebih banyak orang ke Batam, baik untuk berwisata maupun berobat.

“Yang ketiga KEK Morowali, nama pastinya nanti dilihat di PP-nya (Peraturan Pemerintah), tapi kurang lebih ini industri smelter di Morowali. Ini investasinya Rp135,38 triliun. Jumlah tenaga kerja langsung tidak langsungnya sekitar 136.000 orang,” bebernya.

Sementara itu, tidak seperti KEK Batam yang sudah memiliki nama, yakni KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam, KEK BSD dan Morowali belum memiliki nama pasti untuk menyebut kawasan tersebut. Menurut Susiwijono, nama untuk kedua KEK itu akan diberikan pemerintah dalam PP yang akan diterbitkan nantinya.

Meski begitu, pemerintah telah menyetujui usulan atau rencana kegiatan di KEK BSD. Di mana di KEK yang terletak di Kabupaten Tangerang, Banten, ini akan dijalankan beberapa kegiatan ekonomi, antara lain, kegiatan usaha riset, ekonomi digital dan pengembangan teknologi.

“Ini riset lebih banyak di kesehatan, medical. Kemudian ada bidang pendidikan karena ada Monash University di situ, dan kesehatan yang tadi saya sampaikan biomedical, kemudian industri kreatif,” rincinya.

Sementara itu, sebelumnya Menteri Agraria, Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berharap, dengan mengalirnya investasi di KEK BSD, Batam dan Morowali, KEK dapat menghadirkan pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan pekerjaan, hingga menggerakkan ekonomi lokal di berbagai bidang. Apalagi KEK yang telah disetujui adalah kawasan-kawasan ekonomi yang dikhususkan untuk bidang kesehatan, pendidikan, pariwisata, dan industri, termasuk industri kreatif.

“Ini mudah-mudahan bisa menopang, sekaligus menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi di masa depan,” tutur AHY.

Baca juga artikel terkait INVESTASI atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Anggun P Situmorang