tirto.id - ABC Sari Kacang Hijau membuat kampanye kurangi kemarahan di media sosial, untuk mengendalikan unggahan-unggahan yang memicu kebencian.
Selain memberikan sejumlah manfat bagi penggunanya, Pada dasarnya, media sosial merupakan wadah untuk saling berbagi. Namun di sisi lain, hal tersebut juga memiliki efek negatif.
Media sosial memberikan sejumlah manfaat bagi penggunanya dan menjadi wadah untuk saling berbagi. Namun di sisi lain, hal tersebut juga memiliki efek negatif.
Menurut data dari Crimson Hexagon, di Indonesia, dari awal tahun 2019, setidaknya ada lebih dari 70.000 pesan negatif beredar di media sosial setiap harinya, angka tersebut terus meningkat dari waktu ke waktu.
Selama dua tahun terakhir, ABC Sari Kacang Hijau secara konsisten terus mengkomunikasikan misinya untuk mengurangi kemarahan, dengan mengendalikan rasa lapar.
Sebab, pada dasarnya orang akan mudah marah ketika mereka lapar, terutama mereka yang berada di rentang usia 18 – 30 tahun.
Tahun 2018 lalu, ABC Sari Kacang Hijau membuat sebuah kampanye marketing untuk mengurangi kemarahan di lalu lintas.
Tahun 2019 ini, ABC Sari Kacang Hijau meluncurkan sebuah inisiatif untuk mengurangi kemarahan di media sosial.
Bekerja sama dengan Xquisite Informatics, ABC Sari Kacang Hijau menemukan korelasi antara saat-saat menjelang waktu makan dan meningkatnya luapan kemarahan di media online.
Sebagai produk yang dapat membantu mencegah rasa lapar, ABC Sari Kacang Hijau ingin membantu mengurangi kemarahan di media sosial.
Dhiren Amin, Head of Marketing & R&D Kraft Heinz ABC Indonesia & Papua New Guinea, menjelaskan dalam rilis yang diterima Tirto, Jumat (27/9/2019) bahwa, "Sebagai merek asli Indonesia yang telah berkembang selama lebih dari 40 tahun, ABC percaya bahwa kami memiliki tanggung jawab untuk turut membangun Indonesia yang lebih baik."
Kampanye yang ABC lakukan selama 2 tahun terkahir merupakan bukti dari komitmen tersebut. Setelah menciptakan gerakan tentang kesetaraan gender melalui Kecap ABC dan kesejahteraan anak melalui Sarden ABC.
Kini ABC melanjutkan misinya melalui ABC Sari Kacang Hijau untuk turut mengurangi kemarahan, termasuk di media sosial.
“Sebagai merek makanan, kami percaya bahwa salah satu penyebab munculnya emosi marah adalah rasa lapar. Dengan tujuan untuk mengurangi kemarahan di media sosial, ABC Sari Kacang Hijau meluncurkan sebuah program kampanye Anti Maper (Marah Laper), ” jelas Anissa Permatadietha, Marketing Manager Ready to Eat & Beverage, Kraft Heinz ABC Indonesia
Ini merupakan kampanye digital holistik, di mana kami bekerja sama dengan influencer dan salah satu platform media sosial di Indonesia. Melalui kampanye ini, kami mengimbau para pengguna media sosial untuk mengurangi unggahan kemarahan mereka, sebab faktanya mereka bukanlah marah, namun hanya lapar," tambahnya.
Ahli gizi dr. Juwalita Surapsari, SpGK juga menjelaskan hubungan antara rasa lapar dan emosi marah.
“Kondisi yang disebut Maper ini perlu diperkenalkan kepada publik agar dampaknya dapat sepenuhnya dipahami. Ketika orang mengabaikan rasa lapar, orang akan merasa lebih tidak senang dan mudah marah. Hal ini mengarah pada penyebaran emosi negatif, termasuk, apalagi di media sosial yang saat ini hanya tinggal mengetukkan jari saja,” jelas Juwalita.
Lebih lanjut lagi ditambahkan bahwa kita semua dapat menghindari rasa Maper ini dengan mengkonsumsi nutrisi yang tepat. Pengaturan gula darah merupakan kunci untuk mengontrol emosi.
ABC Sari Kacang Hijau Anti Maper merupakan sebuah langkah baru untuk mengurangi kemarahan di media sosial di Indonesia.
Melalui kampanye ini, ABC Sari Kacang Hijau percaya bahwa dengan mengurangi rasa lapar, tingkat kemarahan akan menurun.