Menuju konten utama

Rekomendasi Film Bertema Kemerdekaan Indonesia di Netflix

Berikut deretan film bertema kemerdekaan Indonesia yang saat ini bisa disaksikan secara streaming di Netflix disertai dengan link nonton dan sinopsisnya.

Rekomendasi Film Bertema Kemerdekaan Indonesia di Netflix
Ilustrasi nonton film di Netflix. Getty Images/istockphoto

tirto.id - Tidak ada salahnya mengalihkan referensi nonton Netflix pada film bertema kemerdekaan Indonesia jelang 17 Agustus 2023. Ada banyak judul yang bisa ditemukan di platform streaming tersebut dengan kualitas tayangan beresolusi tinggi.

Mengenai film-film tersebut sebagiannya diangkat dari buku, seperti film Bumi Manusia yang diangkat dari novel karya Pramoedya Ananta Toer. Setidaknya terdapat delapan judul film bertema kemerdekaan Indonesia yang dapat dijadikan referensi.

Film-film tersebut bisa disaksikan pada aplikasi hingga website Netflix. Meski begitu, nonton film apa pun di Netflix berbayar dan pengguna harus membeli paket langganannya dahulu yang turun harga mulai awal 2023 lalu.

Tarif termurah langganan Netflix bisa diperoleh mulai Rp54 ribu per bulan untuk menyaksikan lewat ponsel atau tablet. Selanjutnya, tersedia pula paket Rp65 ribu per bulan, Rp120 ribu per bulan, dan Rp186 ribu per bulan yang bisa diakses di semua perangkat, tetapi terdapat pembatasan jumlah akun yang bisa mengakses pada satu waktu di setiap paket.

Daftar Film Bertema Kemerdekaan Indonesia di Netflix

Berikut deretan film yang bertema kemerdekaan Indonesia yang saat ini bisa disaksikan secara streaming melalui Netflix disertai dengan link nonton dan sinopsisnya:

1. Bumi Manusia (2019)

Bumi Manusia adalah film garapan Hanung Bramantyo yang disadur ceritanya dari novel dengan judul sama karya Pramoedya Ananta Toer. Alurnya disusun ulang oleh Salman Aristo. Film berdurasi 3 jam 1 menit tersebut menghadirkan akting dari Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan, Mawar Eva de Jongh, Sha Ine Febriyanti, Giorgino Abraham, dan Bryan Domani.

Film Bumi Manusia mengambil latar di masa penjajahan kolonial Belanda. Saat itu seorang pria ningrat Jawa jatuh cinta pada wanita blasteran Belanda. Cinta mereka menghadapi kendala akibat perbedaan yang ada.

Film Bumi Manusia memiliki rating 6,9/10 di IMDb. Film ini di Netflix dapat ditemukan pada tautan ini.

2. Soekarno (2013)

Film Soekarno menjadi pilihan selanjutnya untuk tema kemerdekaan Indonesia. Film besutan Hanung Bramantyo ini terinspirasi dari kisah Presiden Soekarno dalam memperjuangkan kemerdekaan. Alur ceritanya dibatasi dari masa Soekarno kecil sampai dirinya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia bersama Mohammad Hatta pada 17 Agustus 1945.

Penokohan dalam film ini mendapat dukungan dari Ario Bayu, Maudy Koesnaedi, Agus Mahesa, dan Tanta Ginting. Sinema berdurasi 2 jam 17 menit tersebut memiliki rating 6,9/10 di IMDb. Link nontonnya dapat ditemukan pada tautan ini.

3. Cadet 1947 (2021)

Cadet 1947 adalah film berdurasi 1 jam 51 menit yang bercerita tentang upaya sekelompok kadet untuk mempertahankan pangkalan udara yang tersisa. Saat itu terjadi Agresi Militer Belanda setelah terjadinya Perang Dunia II. Belanda berusaha menguasai berbagai lokasi strategis termasuk pangkalan udara.

Dalam film ini bergabung pemeran seperti Kevin Julio, Bisma Karisma, Marthino Lio, dan Omara N. Esteghlal. Naskah skenario dan penyutradaraan dilakukan bersama antara Rahabi Mandra dan Aldo Swastia. Ratingnya di IMDb berada pada skor 6,3/10.

Tautan nonton film Cadet 1947 dapat ditemukan pada tautan ini.

4. Tjoet Nja' Dhien (1988)

Tjoet Nja' Dhien adalah film jadul yang sangat mengesankan dunia perfilman Tanah Air di zamannya. Film yang cerita dan penyutradaraannya ditangani Eros Djarot ini menjadi sinema pertama asal Indonesia yang tayang di Festival Film Cannes. Eros fokus terhadap sosok Cut Nyak Dien (Tjoet Nja' Dhien) ketimbang suami keduanya, Teuku Umar, kendati mereka sama-sama pejuang Aceh yang menjadi pahlawan nasional.

Film Tjoet Nja' Dhien menceritakan kisah epik perempuan Aceh yang menjadi pejuang tangguh dalam melawan kolonialisme Belanda di Aceh. Pada akhir perjuangannya, dia dikhianati Panglima Laot. Akhirnya Tjoet Nja' Dhien ditangkap Belanda dalam keadaan tua, sakit-sakitan, dan buta, lalu diasingkan ke Sumedang (Jawa Barat)

Film ini memperoleh rating 8,0/10 di IMDb. Tautan nontonnya di Netflix berada di tautan ini.

5. Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta (2018)

Film Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta membawa ke suasana kehidupan Kerajaan Mataram di masa kepemimpinan Sultan Agung. Dia adalah raja ke 3. Dalam film ini, Sultan Agung berupa agar para adipati yang diadu domba kongsi dagang Belanda, VOC, dapat disatukan kembali.

Film karya Hanung Bramantyo tersebut dibintangi Ario Bayu, Putri Marino, Christine Haim, Teuku Rifnu Wikana, dan Marthino Lio. Seluruh alur ceritanya dapat disimak dalam durasi 2 jam 39 menit. Tautan nontonnya di Netflix dapat ditemukan pada tautan ini.

6. Sang Pencerah (2010)

Film Sang Pencerah masih merupakan karya Hanung Bramantyo. Ceritanya mengenai kisah perjuangan KH Ahmad Dahlan dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Dia lantas mendirikan organisasi Islam, Muhammadiyah, yang eksis sampai sekarang.

Sang Pencerah mendapat dukungan akting dari Lukman Sardi, Slamet raharjo, dan Zaskia Adya Mecca. Film ini memiliki durasi 1 jam 58 menit dan link nontonnya ada di tautan ini.

7. Kartini (2017)

Hanung Bramantyo juga mengangkat sosok Raden Ajeng Kartini dalam karya sinemanya melalui film Kartini. Film yang rilis 2017 tersebut menceritakan Kartini dari kalangan bangsawan sebagai sosok yang peduli dengan pendidikan kaum perempuan jelata. Latar belakang kejadian dalam film mengambil masa kehidupan Tanah Jawa di awal 1900-an.

Pemeran Kartini adalah Dian Sastrowardoyo yang beradu peran dengan Ayushita, Acha Septriasa, Deddy Sutomo, Christine Hakim dan Djenar Maesa Ayu. Sinema dengan rating 7,5/10 tersebut dapat disaksikan di Netflix melalui tautan ini.

8. Sang Kiai (2013)

Film Sang Kiai menceritakan sepak terjang Kiai Hasyim Asyari dalam berdakwah dan memainkan perannya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dia berjuang keras agar Islam tetap hidup sekali pun saat itu Indonesia mendapatkan invasi dari Jepang pada 1942.

Film ini didukung penampilan Adipati Dolken, Ikranagara, Christine Hakim, Agus Kuncoro Adi, dan Ernest Samudera. Alur ceritanya tersaji dalam durasi 2 jam 16 menit dan bisa disaksikan melalui tautan ini.

Baca juga artikel terkait RAGAM DAN HIBURAN atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Film
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Ibnu Azis