Menuju konten utama

6 Tips Memilih Anting Emas yang Aman untuk Bayi & Balita

Simak 6 tips memilih anting emas yang aman untuk bayi dan balita, mulai dari kadar karat, model, hingga kandungan logam.

6 Tips Memilih Anting Emas yang Aman untuk Bayi & Balita
Ilustrasi bayi pakai anting. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Memberikan perhiasan anting emas untuk bayi dan balita merupakan salah satu tradisi yang bayak dilakukan orang tua di Indonesia. Anting emas umumnya akan diberikan ke bayi perempuan setelah memperoleh tindik pertama mereka.

Mengingat usia anak masih muda ketika mengenakan anting, sudah sewajarnya bagi orang tua untuk memilih anting emas yang aman untuk bayi dan balita.

Anting emas yang baik memiliki pengaruh besar untuk kenyamanan dan kesehatan bayi selama mengenakan perhiasan tersebut. Sebaliknya, anting emas yang salah dapat memicu alergi, luka, bahkan infeksi pada telinga bayi.

Usia yang Tepat Tindik Telinga Bayi

Tindik telinga bayi adalah sebuah tindakan yang wajar dilakukan di berbagai negara, termasuk di Indonesia.Ada banyak faktor yang melandasi tindik telinga bayi, mulai dari tradisi hingga alasan pribadi seperti agar anak tidak lagi ingat rasa sakitnya setelah dewasa.

Faktanya, tindik telinga bayi adalah prosedur yang melukai bagian cuping telinga untuk membuat lubang. Oleh karena itu, diperlukan perhatian khusus dari orang tua sebelum melakukan prosedur ini, termasuk dalam hal pemilihan usia bayi.

Dikutip dari WebMD, bayi bisa ditindik pada usia di atas tiga bulan. Usia ini dipilih karena bayi sudah menerima vaksin tetanus. Nantinya, lubang hasil tindik harus rajin-rajin dibersihkan dan dirawat selama enam minggu.

Setelah enam minggu dan luka sudah mengering, barulah anting bisa dipasang ke lubang tindik. Orang tua juga harus mewaspadai adanya pembengkakan.

Jika terjadi tanda-tanda pembengkakan selama lebih dari 24 jam, bayi harus segera dibawa ke dokter atau pusat kesehatan terdekat.

Selain usia, prosedur tindik telinga juga harus diperhatikan oleh orang tua. Pastikan memilih tenaga profesional yang memiliki peralatan steril dan sertifikasi untuk melakukan tindik telinga bayi.

Hindari menindik secara mandiri dengan peralatan seadanya karena berisiko mengalami infeksi. Orang tua juga sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter anak sebelum melakukan tindik telinga bayi.

6 Tips Memilih Anting Emas yang Aman untuk Bayi & Balita

Memilih anting emas yang aman untuk bayi dan balita dapat dipertimbangkan dari banyak faktor. Berikut ini ada 6 tips yang bisa diterapkan orang tua dalam memilih anting emas yang aman untuk si kecil:

1. Pilih anting emas dengan kadar di atas 14K

Anting emas yang diberikan untuk bayi dan balita sebaiknya memiliki kadar kemurnian emas atau kadar karat di atas 14K.

Dikutip dari Jeweled Lullaby, hal ini karena anting dengan kadar karat yang tinggi menurunkan risiko bayi mengalami alergi dari reaksi campuran logam selain emas pada anting.

Anting 14K sendiri artinya memiiki kadar kemurnian emas sebesar 58 persen. Sementara, kandungan lainnya adalah logam lain yang bisa saja menimbulkan alergi.

Namun, bagi bayi dengan kulit yang sangat sensitif, orang tua sebaiknya memilihkan anting dengan kadar minimal 18K.

2. Pilih anting emas yang ringan

Tips kedua yang tidak kalah penting dalam memilih anting adalah pilih anting emas yang ringan. Dikutip dari Mom News Daily, dokter anak merekomendasikan berat anting emas pada bayi tidak lebih dari 2 gram.

Anting yang terlalu berat bisa jadi menyebabkan ketidaknyamanan pada bayi dan mengganggu perkembangannya.

3. Cari ukuran sesuai ketebalan cuping telinga

Tidak hanya berat, ukuran anting emas juga harus diperhatikan. Ukuran anting sebaiknya disesuaikan dengan ketebalan cuping telinga bayi.

Bagi cuping telinga bayi yang tipis, sebaiknya gunakan anting dengan ukuran antara 3,1 mm - 4,7 mm.

Sedangkan bagi bayi yang lebih tua dengan cuping telinga yang lebih tebal bisa mengenakan anting berukuran mulai dari 6,3 mm.

4.Hindari anting dengan mainan menjuntai untuk bayi

Hindari memilih anting emas dengan mainan menjuntai untuk bayi. Meskipun terlihat lucu , anting dengan mainan menjuntai justru berisiko tersangkut pakaian atau tertarik oleh tangan si kecil saat bermain.

Jika hal ini terjad, maka berisiko melukai telinga. Alih-alih memberi bayi dan balita anting dengan mainan, berikan anting tindik yang didesain khusus untuk bayi.

Anting tindik umumnya kecil dan ringan yang dikaitkan dengan skrup di bagian punggungnya.

5. Pertimbangkan anting emas custom

Orang tua juga bisa memilih jenis anting emas yang dibuat khusus sesuai kondisi telinga anak atau custom.

Anting emas custom memungkinkan bayi memiliki anting yang sesuai dengan kondisinya sehingga lebih aman dan nyaman dikenakan.

Selain itu, anting emas custom juga memiliki desain yang eksklusif karena bisa disesuaikan dengan preferensi orang tua. Namun, harga anting emas custom cenderung lebih mahal.

6. Hindari kandungan bahan pemicu alergi

Pilihlah anting emas yang tidak mengandung bahan-bahan atau logam campuran yang dapat memicu alergi.

Menurut Department of Toxic Substances Control California, beberapa bahan-bahan berbahaya yang wajib diwaspadai orang tua dalam kandungan anting bayi adalah timbal dan kadmium.

Baik timbal dan kadmium merupakan kandungan berbahaya pada logam yang dapat memicu keracunan hingga kerusakan sel.

Selain itu, logam yang sebaiknya tidak terkandung dalam anting anak adalah nikel dan tembaga. Kedua campuran logam ini biasa ditemui dalam produk anting emas putih dan rose gold.

Nikel dan tembaga adalah logam yang dapat memicu alergi pada kulit bayi. Sebaliknya, logam lain yang lebih aman berupa perak, platinum, atau palladium.

Harga anting emas yang mengandung logam-logam tersebut memang lebih mahal, namun sepadan dengan kualitasnya.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yantina Debora