tirto.id - Kehadiran Karina pada sesi peluncuran koleksi Womenswear Fall/Winter 2025 dari Prada di Milan Fashion Week bulan Februari lalu sukses mencuri perhatian publik.
Pemimpin girlgroup K-pop aespa di bawah naungan SM Entertainment ini terlihat menawan dengan balutan dress midi bercorak abstrak vintage.
Namun, ada perkara lain yang menjadi sorotan publik atas penampilannya.
Warganet bertanya-tanya tentang warna kulit Karina yang tidak merata di tiga bagian tubuhnya. Wajah, tangan, dan kaki Karina disebut memiliki skin tone berbeda-beda.
Tidak sedikit yang kemudian mencurigai Karina telah menggunakan tone up cream atau krim pemutih untuk membuat warna kulitnya menjadi lebih cerah.
Tone up cream biasanya diaplikasikan untuk meratakan warna kulit di bagian tubuh yang tidak dipoles oleh riasan make up, seperti bagian leher, tangan, dan kaki.
Yang menjadi masalah, pemakaian krim yang tidak merata berpotensi membuat warna kulit menjadi lebih terang atau lebih pucat sehingga terkesan tidak alami.
Meskipun penggunaannya cukup populer di Korea Selatan, penggemar internasional cukup kaget dengan dugaan pemakaiannya pada idol K-pop, terutama yang memang memiliki kulit terang seperti Karina.
Nyatanya, selama ini tone up cream sudah sering dipromosikan melalui iklan-iklan dengan figur model yang pada dasarnya memiliki kulit yang putih.
@gala.fr #karinaaespa#karina#aespa#prada#mfw#fashionweek#tiktokfashion#tiktokmusic
♬ Hurts Me (Alone At Prom) - Tory Lanez
Popularitas tone up cream selama ini bisa jadi mencerminkan obsesi masyarakat Korea Selatan terhadap warna kulit putih bak porselen.
Seiring itu, industri K-pop dianggap masih mempromosikan standar kecantikan tradisional yang mengagung-agungkan kulit putih bercahaya.
Demikian pernah disampaikan oleh beauty writerCho Keng.
Definisi cantik yang Keng maksud merujuk pada wajah yang kecil, mata besar dengan kelopak mata ganda, hidung mancung, bibir kecil berisi, rahang tajam berbentuk V, tubuh tinggi dan ramping, kaki jenjang, hingga kulit putih bersinar.
Pecinta dunia hiburan dari Negeri Ginseng bisa jadi sudah akrab dengan sebagian besar kriteria kecantikan tersebut karena lazim dijumpai pada paras idol-idol K-pop maupun bintang film K-drama yang tampan dan cantik jelita.
Anggota grup K-pop yang paling mendekati standar kecantikan tersebut bahkan kerap diberi peran “visual” yang penting dalam grup.
Ya, selain talenta dan kerja keras, warna kulit menjadi faktor tidak kalah pentingnya dalam menentukan peran seseorang dalam grup.
Anggota grup yang berkulit sangat putih cenderung dipuja-puji dan diakui penampilannya, seperti Dahyun TWICE yang dijuluki “tofu” atau Winter aespa yang dijuluki “Snow White”.
Sementara itu, member-member yang berkulit lebih gelap tak jarang menjadi bahan olok-olok oleh penggemar atau bahkan anggota grup mereka sendiri, sehingga dalam beberapa kasus ada pula yang sampai merasa insecure.
Contohnya dapat ditemui pada Hwasa Mamamoo, Mingyu Seventeen, Kai EXO, Haechan NCT, dan member-member grup K-pop lain yang warna kulitnya cenderung tan.
Bias dan diskriminasi rasial terhadap orang-orang yang berkulit gelap ini dikenal dengan istilah “colorism”.
Dalam konteks industri K-pop, idol-idol yang warna kulitnya terang cenderung lebih disukai daripada yang berkulit gelap. Yang berkulit gelap dipandang kurang menarik atau kurang atraktif.
Implikasi colorism acap kali dianggap remeh—sesederhana memberikan celetukan bagi teman-teman yang berkulit gelap dengan sebutan “hitam” atau istilah slang “aura maghrib”.
Di balik itu, bias warna kulit sebetulnya berakar dari jenis-jenis rasisme yang lazim ditemui dalam berbagai kultur masyarakat di wilayah Asia.
Dalam fandom K-pop, bias terhadap warna kulit gelap ini bisa dibilang sudah mendarah daging, jika bukan tertanam di alam bawah sadar.
Apabila diamati lekat-lekat, kebanyakan foto yang diunggah di fansite—situs web atau akun media sosial yang dikelola oleh komunitas penggemar untuk mengunggah foto-foto idol hasil jepretan mereka—telah mengalami proses editing yang berlebihan sampai-sampai menghilangkan warna kulit alamiah sang idol.
Nah, bagaimana denganmu? Apa kamu pernah, atau selama ini sudah telanjur terbiasa, memoles foto-foto idol kesayangan dengan filter yang membuat penampilan kulit mereka jadi lebih cerah?
Penulis: Yolanda Florencia Herawati
Editor: Sekar Kinasih