tirto.id - Seorang ibu dapat kembali hamil meski ia sedang menyusui. Oleh karenanya, tanda hamil saat menyusui wajib ibu ketahui agar dapat menyiapkan diri akan hal yang terjadi.
Dikutip dari situs Natural Cycles, sebuah studi tahun 2011 menemukan bahwa mayoritas wanita tidak mengalami ovulasi hingga enam minggu setelah melahirkan. Itu artinya, jika Anda tidak berovulasi, maka Anda tidak bisa hamil.
Terlebih, apabila sang ibu menyusui secara eksklusif, maka dapat menjadi metode alami untuk mengendalikan kelahiran hingga enam bulan setelah menjalankan persalinan.
Menurut Women's Health Mag, hal itu dikarenakan saat menyusui, ibu akan mengalami amenore laktasi, sebuah kondisi yang membuat ibu tidak mengalami menstruasi karena sedang menyusui. Tubuh menghasilkan hormon prolaktin yang kemudian menekan estrogen.
Namun, sulit untuk dapat memprediksi kapan ovulasi setelah melahirkan terjadi. Ovulasi baru akan diketahui setelah ibu kembali mengalami menstruasi pertama usai melahirkan.
Kemungkinan Hamil saat Menyusui
Penting untuk diingat, jika Anda melakukan hubungan seksual, maka kemungkinan hamil akan selalu ada meskipun Anda masih menyusui.
“Banyak wanita mendapat kesan bahwa menyusui akan melindungi mereka dari kehamilan lagi, tetapi ini tidak selalu terjadi, terutama jika dia tidak mengalami menstruasi yang normal,” kata pakar kesehatan wanita Jennifer Wider, M.D.
Apabila digunakan dengan sempurna, menyusui sebagai alat kontrasepsi alami bisa mencapai 98% efektif selama enam bulan pertama. Setelah itu, peluang untuk hamil akan meningkat dan akan bervariasi pada tiap wanita.
Sementara itu, pada pasangan yang melakukan hubungan seks secara teratur tanpa menggunakan pelindung apapun, ada kemungkinan 85% mereka akan hamil dalam kurun waktu satu tahun.
Tanda Hamil saat Menyusui
Adapun tanda-tanda hamil saat menyusui yang mungkin dialami yakni sebagai berikut.
1. Produksi ASI lebih sedikit
Salah satu tanda paling mencolok bahwa sedang mengandung bayi saat menyusui adalah produksi ASI yang menurun, demikian menurut dr. Samantha Radford, Ph.D., seorang ahli kimia dengan fokus pada kesehatan masyarakat, dalam laman Romper.
Sering kali, perubahan hormon menjadi penyebab utama penurunan produksi ASI selama awal kehamilan. Jika mengalami hal ini, Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau konsultan laktasi agar bayi tetap mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.
2. Sakit puting
Apabila Anda merasakan sakit pada puting ketika disentuh, jangan langsung menyalahkan bayi yang sedang menyusui karena bisa saja kehamilan menjadi penyebabnya.
Namun, perlu diingat bahwa gejala ini juga dapat terjadi pada saat PMS sehingga rentan untuk disalahartikan antara kehamilan dengan masa subur.
3. Rasa ASI berubah
Menurut Andrea Tran, RN, IBCLC, seorang perawat terdaftar dan konsultan laktasi, tanda kehamilan lain yang mungkin terjadi adalah ketika bayi kurang tertarik untuk menyusui karena rasa ASI yang berubah.
Jika Anda melihat tanda-tanda bayi yang menggeliat ketika tiba waktunya untuk menyusu atau bahkan bayi tidak mau menyusui sama sekali, ada baiknya untuk memeriksa apakah sedang hamil atau tidak.
4. Lelah berlebih
Kehamilan dapat terasa sangat berat bagi tubuh, terutama jika Anda juga menyusui. Akan tetapi, sulit untuk membedakan apakah kelelahan yang dialami ini karena hamil atau karena lelah menjadi ibu baru.
5. Sering buang air kecil
Bila frekuensi Anda buang air kecil meningkat, ini bisa menjadi tanda hamil. Pasalnya, aliran darah ekstra ke janin yang sedang berkembang menghasilkan lebih banyak urin di ginjal.
Namun, jangan anggap ini sebagai satu-satunya gejala kehamilan. Menyusui sering membuat ibu haus dan cenderung minum banyak sehingga buang air kecil pun lebih banyak.
6. Mual
Saat hamil, tubuh mengalami lonjakan hormon human chorionic gonadotropin (HCG) dan itu bisa membuat Anda merasa sangat mual seperti gejala kehamilan pada umumnya.
Penulis: Nisa Hayyu Rahmia
Editor: Dhita Koesno