tirto.id - Kedutan di hidung sering kali dikaitkan dengan berbagai mitos di masyarakat. Banyak yang percaya bahwa kedutan ini menandakan datangnya rezeki atau bahkan pertanda akan menerima kabar buruk.
Sebagai misal, dalam primbon Jawa, arti kedutan di hidung bagian ujung dianggap sebagai pertanda kurang baik, seperti mengalami sakit hati atau kekecewaan. Sementara itu, kedutan hidung tengah dipercaya sebagai pertanda akan menemukan kebahagiaan dari hubungan yang dijalani atau bertemu jodoh.
Meskipun mitos-mitos ini menarik, kedutan di hidung sebenarnya bisa dijelaskan melalui sudut pandang kesehatan. Secara medis, kedutan di hidung dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang berkaitan dengan kondisi fisik seseorang.
Mengenali penyebab kedutan di hidung dari sudut pandang kesehatan dapat membantu kita memahami tubuh dengan lebih baik. Untuk mengetahui penyebab hidung kedutan, simak penjelasannya di bawah ini.
6 Penyebab Hidung Kedutan
Melansir dari Center One Medical, kedutan di hidung atau disebut juga dengan miokimia hidung, terjadi ketika otot-otot di sekitar hidung bergerak atau berkedut dengan sendirinya. Hidung bisa terasa bergerak cepat atau mengalami sensasi geli.
Apabila kedutan di hidung berlangsung terus-menerus atau sering terjadi, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter guna mengetahui penyebabnya. Namun, jika terjadi sesekali, kedutan di hidung biasanya tidak menjadi masalah.
Healthline menyebutkan, kedutan atau kontraksi otot yang tidak disengaja, terutama pada hidung, umumnya tidak berbahaya. Kedutan di hidung bisa terjadi akibat kram otot, stres, atau kekurangan vitamin dan mineral.
Selain itu, hidung kedutan juga bisa menjadi gejala awal dari kondisi medis tertentu. Dilansir Healthline dan Center One Medical, berikut beberapa penyebab hidung kedutan.
1. Kekurangan vitamin dan mineral
Tubuh memerlukan vitamin dan mineral penting untuk menjaga kesehatan dan fungsi otot. Kekurangan vitamin seperti B, E, serta mineral seperti zat besi, kalium, kalsium, magnesium, dan zinc, dapat memengaruhi sirkulasi darah, fungsi saraf, dan tonus otot.Oleh karena itu, kekurangan vitamin dan mineral tersebut dapat membuat otot berkedut atau bergerak sendiri. Hal ini juga dapat terjadi pada otot sekitar hidung sehingga Anda merasakan hidung kedutan.
2. Efek samping obat
Beberapa jenis obat dapat memicu kejang otot, termasuk di area wajah. Obat seperti diuretik, obat asma, statin, obat tekanan darah tinggi, dan hormon, dapat menyebabkan kram dan kedutan otot.3. Kerusakan saraf
Gangguan pada sistem saraf juga dapat memicu hidung kedutan. Saraf yang mengontrol otot di sekitar hidung terkadang bisa mengalami kerusakan atau gangguan. Kondisi seperti penyakit Parkinson atau cedera dapat menyebabkan saraf ini terganggu, sehingga memicu kejang otot atau kedutan di hidung.4. Tic disorder pada wajah
Kedutan di hidung bisa menjadi gejala gangguan tic wajah, yaitu spasme wajah yang tidak terkendali. Penderitanya bisa mengalami gerakan atau suara yang terjadi dengan sendirinya pada wajah, termasuk hidung kedutan.Gejala lain yang mungkin muncul termasuk kedipan mata, kedutan di mata, menaikkan alis, mengklik lidah, atau mengerutkan dahi.
Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, meskipun lebih sering terjadi pada anak-anak. Dalam beberapa kasus, gangguan tic wajah bisa hilang dengan sendirinya. Namun, jika sudah mengganggu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan obat atau mengikuti program pengurangan stres.
5. Sindrom Tourette
Sindrom Tourette adalah gangguan neurologis yang menyebabkan gerakan dan suara yang tidak dikendalikan oleh penderitanya, yang disebut tic. Sindrom ini sering kali muncul sejak masa kanak-kanak.Kedutan di hidung bisa menjadi salah satu tic pada sindrom Tourette. Gejala umum lainnya termasuk gerakan mata cepat, mengernyitkan hidung, menganggukkan kepala, serta mengulang kata atau frasa.
Meskipun tidak selalu membutuhkan pengobatan, jika sindrom Tourette mulai mengganggu aktivitas sehari-hari, konsultasikan opsi perawatan dengan dokter.
6. Stres
Stres juga dapat menjadi salah satu penyebab hidung berkedut, yang dikenal sebagai tic saraf. Saat stres, tubuh melepaskan hormon yang membuat otot-otot tegang, termasuk otot di sekitar hidung. Ketegangan otot ini bisa memicu gerakan seperti kedutan di hidung.Biasanya, kedutan akibat stres akan hilang dengan sendirinya. Namun, jika terus terjadi atau muncul gejala lain, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebab dan penanganan yang tepat.
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Fadli Nasrudin