tirto.id - Teater modern adalah merujuk pada seni pertunjukan yang bersinggungan dengan budaya barat. Teater modern dicirikan dengan adanya naskah drama, yang jadi patokan lakon di panggung pertunjukan.
Secara garis besar, perkembangan teater di Indonesia dibedakan dalam teater tradisional dan teater modern. Kasim Achmad (dalam Eka Yusriansyah, 2023) mengartikan teater tradisional sebagai sebagai teater yang terdapat dalam suatu masyarakat etnik tertentu, mengikuti tradisi, adat istiadat, dan ajaran dari nenek moyangnya.
Kemudian teater tradisional dalam perkembangannya memunculkan teater rakyat, yang lahir di masyarakat pedesaan atau perkampungan, serta mengangkat peristiwa sejarah, dongeng, dan mitologi.
Teater tradisional juga memunculkan teater istana, yang dianggap sebagai pertunjukan adiluhung karena besar di istana, keraton, hingga pusat kebudayaan, serta dikelola raja atau bangsawan, dan berpegang teguh pada pakem kerajaan.
Kemudian muncul teater modern. Pengertian teater modern merujuk pada pertunjukan yang merupakan hasil persinggungan antara kebudayaan lokal dengan kebudayaan barat. Namun kemunculan teater modern tak begitu saja hadir di tengah masyarakat Indonesia.
Teater modern ditengahi teater transisi atau peralihan sebagai penghubung dengan teater tradisional. Eka Yusriansyah (2023) menjelaskan bahwa teater transisi bertolak dari teater tradisional, tetapi gaya pementasannya dipengaruhi oleh teater barat.
Ciri-ciri Teater Modern dan Fungsinya
Teater modern umumnya memiliki beberapa perbedaan mendasar dengan teater tradisional. Misalnya, teater tradisional rakyat biasanya digarap tanpa naskah, serta dibuat berdasarkan peristiwa sejarah, dongeng, mitologi, dan kehidupan sehari-hari.
Lain halnya dengan teater modern, yang ceritanya tertulis, serta berpegang pada naskah drama. Teater modern pada masa perkembangannya, lahir dan tumbuh di kota-kota besar, yang memungkinkan persinggungan budaya tersebut.
Pementasan teater modern ditampilkan dalam bentuk pemeranan tokoh, serta diarahkan dengan konsep penyutradaraan dan dipentaskan dengan dekorasi sedemikian rupa. Sutradara berperan sebagai pengarah pemain dalam pementasannya.
Pada perkembangannya, Jakob Sumardjo (dalam Eka Yusriansyah 2023) menyebutkan sejumlah ciri-ciri teater modern, berikut di antaranya:
- Pertunjukan telah dilakukan di tempat khusus, seperti panggung prosceneum.
- Unsur cerita berkaitan erat dengan peristiwa sezaman, meskipun tidak jarang pula memainkan cerita masa lampau.
- Terdapat pegangan cerita tertulis, bahkan naskah drama yang tertulis.
- Fungsinya untuk hiburan dan penonton (biasanya) harus membayar.
- Bahasa yg dipakai adalah bahasa Melayu Pasar, Melayu Tinggi, Bahasa Indonesia.
- Terdapat idiom-idiom modern seperti intermeso dan lagu-lagu Melayu dengan peralatan musik modern seperti gitar, piano, biola, dan sebagainya.
Jenis-jenis Teater Modern
Ada sejumlah pertunjukan yang dikategorikan sebagai jenis teater modern, berikut di antaranya:
1. Drama Musikal
Dalam pertunjukan teater, drama musikal menggabungkan unsur menyanyi, menari, dan akting. Unsur musik, bernyanyi, dan gerak, biasanya dikedepankan dalam pertunjukan ini ketimbang dialog.2. Teater Gerak
Teater gerak merupakan bentuk penyajian teater yang mengutamakan gerak sebagai bahasanya. Ekspresi gerak tubuh dan mimik lebih banyak digunakan di jenis pertunjukan ini. Sutradara harus mampu mengeksplorasi dan menciptakan gerak sesuai dengan makna pesan yang hendak disampaikan.3. Teater Dramatik
Pertunjukan teater dramatik didasarkan pada dramatisasi lakon yang dipentaskan. Perubahan karakter secara psikologis sangat diperhatikan dan situasi cerita serta latar belakang kejadian dibuat sedetail mungkin. Teater dramatik umumnya juga menonjolkan laku aksi pemain dan melengkapinya dengan sensasi, dengan satu peristiwa saling berkaitan dengan peristiwa lain.4. Teatrikalisasi Puisi
Teatrikalisasi puisi merupakan seni pertunjukan puisi dalam bentuk pementasan teater. Teatrikalisasi puisi umumnya dibawakan lebih dari satu orang dengan bantuan beberapa properti. Komunikasi antara teks-pembaca-pengarang-masyarakat, kemudian terbentuk jika segala sesuatu yang ditampilkan oleh grup tersebut berhasil ditangkap maksudnya.5. Komedi
Komedi merupakan pertunjukan sandiwara yang penuh dengan kelucuan,. Di sisi lain, meski terbilang ringan, terkadang kelucuan dalam pentas komedi bersifat menyindir dan biasanya berakhir dengan bahagia.6. Opera
Opera adalah pertunjukan yang seluruh lakonnya dinyanyikan oleh para pemeran dengan orkestra lengkap dan teknik menyanyi yang berkualitas. Drama jenis ini mengutamakan nyanyian dan musik, sedangkan lakonnnya hanya sebagai sarana.Contoh Grup Teater Modern yang Ada di Indonesia
Perkembangan teater modern Indonesia tak lepas dari hadirnya sejumlah grup-grup teater di sejumlah daerah. Berikut ini contoh grup teater modern yang berpengaruh di Indonesia:
1. Teater Populer
Teater populer atau dikenal sebagai Teater Populer Hotel Indonesia, dipimpin Teguh Karya dan muncul pada 1968 silam di Jakarta. Grup ini diisi Slamet Rahardjo, El Manik, Christine Hakim, hingga Nano Riantiarno. Pada awal kemunculannya, grup ini membawakan naskah ‘Kammerherre Alving,’ saduran dari ‘Ghos’” karya Henrik Ibsen dan ‘Antara Dua Perempuan’ saduran dari karya Alice Gestenberg.2. Bengkel Teater
Bengkel Teater didirikan WS Rendra di Yogyakarta 1961 dan di Depok 1968. Pada awal kemunculannya, Bengkel Teater membawakan cerita Perjuangan Suku Naga, dan karya gubahan dari Oedipus the King, Antigone, dan Lysistrata dalam gaya yang bersumber pada Bertold Brecht.Bengkel Teatet tidak saja dikenal karena pengaruhnya terhadap teater modern Indonesia, namun juga keberanian WS Rendra dalam menyampaikan kritik kepada pemerintah. Bengkel Teater sering menyajikan permasalahan sosial dan politik dalam setting pementasan.
3. Teater Kecil
Teater Kecil merupakan grup yang dipimpin Arifin C Noer, dan disebut sudah muncul sekira 1968-an silam. Arifin C Noer selaku pemimpin grup tersebut, merupakan sosok penulis naskah yang produktif. Penulis asal Cirebon itu sering memasukkan unsur kesenian dalam naskahnya.Beberapa karya Arifin seperti di antaranya; Kapai-kapai Tengul, Madekur dan Tarkeni, Umang-umang, Sandek Pemuda Pekerja, hingga Tanpa Pasar.
4. Teater Mandiri
Teater Mandiri merupakan kelompok teater yang dipimpin Putu Wijaya sejak 1971-an lalu. Putu merupakan mantan anggota Bengkel Teater Rendra yang kemudian mendirikan serta memimpin Teater Mandiri. Putu Wijaya juga terlibat besar dalam penulisan naskah Teater Mandiri.5. Teater Koma
Teater Koma disebut-sebut sebagai grup teater paling produktif di Indonesia. Grup ini didirikan Nano Riantiarno pada 1977 silam. Nano juga terlibat besar dalam penulisan naskah pementasan Teater Koma. Beberapa naskah itu di antaranya: Rumah Kertas, Maaf.Maaf.Maaf, J.J, Kontes 1980.Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Dhita Koesno