Menuju konten utama

Sejarah Hari Teater Boneka Sedunia yang Diperingati Setiap 21 Maret

Sejarah mencatat, Hari Teater Boneka Sedunia 21 Maret dideklarasikan oleh Union International De La Marionette (UNIMA) di tahun 2003.

Sejarah Hari Teater Boneka Sedunia yang Diperingati Setiap 21 Maret
World Puppetry Day 2022. foto/https://www.unima.org/en/world-puppetry-day-2022-2/

tirto.id - Tanggal 21 Maret diperingati sebagai World Puppetry Day atau Hari Teater Boneka Sedunia. Sejarah mencatat, hari peringatan tersebut dideklarasikan oleh Union International De La Marionette (UNIMA) yang merupakan asosiasi boneka internasional.

Tahun ini Hari Teater Boneka Sedunia akan jatuh pada Senin (21/3/2022). Tema yang diangkat pada perayaan Hari Teater Boneka 2022 adalah "The Sea" atau laut. Melansir UNIMA, tema tersebut dirancang oleh Ranjana Pandey, seorang dalang, pendongeng, guru, dan budayawan asal India.

Tema laut ia cetuskan untuk memberikan pesan pentingnya kekuatan laut yang merangkul planet biru kita yang indah. Melalui tema ini, ia mengajak para pendongeng dan kisah mereka untuk pergi dari satu pantai ke pantai, pulau ke pulau, hingga benua ke benua.

Sementara itu, poster peringatan Hari Teater Boneka Sedunia dirancang oleh Adrian Kohler, seorang seniman dan desainer asal Afrika Selatan. Poster Hari Teater Boneka Sedunia tahun ini menggambarkan sesosok "Amal Kecil" raksasa yang berjalan melintasi cakrawala.

Poster tersebut dapat diunduh secara luas di website unima.org atau melalui link berikut:

Link Download Poster Hari Teater Boneka Sedunia

Sejarah Hari Teater Boneka Sedunia

Teater atau pewayangan boneka sudah dikenal sejak berabad-abad dalam peradaban manusia. Seni pertunjukkan ini bahkan lahir lebih dulu sebelum seni teater yang diperankan oleh aktor manusia.

Kegiatan teater menggunakan boneka setidaknya sudah dikenal sejak 2000 hingga 2500 sebelum Masehi (SM). Melansir National Today boneka-boneka teater kuno dibuat dari bahan-bahan sederhana berupa kayu dan tali.

Di India, seni teater boneka dan pewayangan tercatat pada teks kuno dengan mengangkat kisah klasik seperti Ramayana atau Mahabarata. Kisah-kisah tersebut juga dikenal di Indonesia dan di berbagai pertunjukkan wayang dalam negeri.

Di Yunani, kegiatan teater boneka dipercaya sudah ada sejak abad ke-5 SM dimana tercatat dalam karya Herodotus dan Xenophon. Pertunjukkan boneka yang ada di Eropa saat ini dipercaya terinspirasi dari pertunjukkan tersebut.

Pertunjukkan teater boneka semakin populer setelah memasuki abad ke-16 seiring dengan meledaknya pertunjukkan Punch and Judy di Inggris dan Pinocchio di Italia.

Pembentukan Boneka Sedunia sendiri dicetuskan oleh seniman Iran bernama Javad Zolfaghari. Di tahun 2000 ia menyampaikan idenya tersebut kepada UNIMA dalam UNIMA World Congress.

UNIMA sendiri merupakan Asosiasi Boneka Internasional yang didirikan di Praha pada 1929. Asosiasi itu dibentuk untuk mendukung bangkitnya teater boneka dan para dalang menampilkan karya seni mereka.

Ide soal pembentukan Hari Teater Boneka Sedunia itu disambut baik oleh UNIMA dan para anggotanya. Akhirnya, di tahun 2003 UNIMA mendeklarasikan tanggal 21 Maret sebagai Hari Teater Boneka Sedunia.

Hari tersebut dirancang untuk mempromosikan seni pertunjukkan teater boneka dan menjadi wadah bagi para pendongeng berkumpul. Selain itu, hari tersebut juga menjadi momen untuk menjaga tradisi teater boneka yang ada sejak dulu di berbagai budaya.

Baca juga artikel terkait HARI TEATER BONEKA SEDUNIA atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yonada Nancy

Artikel Terkait