Menuju konten utama

56 Persen Warga Indonesia Diprediksi Tak Mudik Lebaran saat Corona

Pemerintah RI memprediksi ada 57 persen warga tak mudik, 37 persen belum mudik, dan 7 persen sudah mudik lebih awal.

56 Persen Warga Indonesia Diprediksi Tak Mudik Lebaran saat Corona
Calon penumpang bersiap menaiki bus AKAP di terminal bayangan Pondok Pinang, Jakarta, Jumat (3/4/2020). ANTARA FOTO/Reno Esnir/aww.

tirto.id - Kepala Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo mengatakan sekitar 56 persen masyarakat Indonesia diperkirakan tidak mudik. Hal tersebut berdasarkan laporan Pelaksana Tugas Menteri Perhubungan Luhut Binsar Pandjaitan saat rapat dengan Presiden Jokowi.

"Sebanyak 56 persen masyarakat sudah sadar sudah tahu tentang bahaya COVID-19 dan 56 persen menyatakan diri tidak akan mudik," kata Doni saat memaparkan hasil rapat, Senin (6/4/2020).

Sementara itu, sekitar 37 persen orang belum berangkat mudik. Selain itu, sekitar 7 persen warga sudah mudik.

Kendati demikian, berdasar data pada 30 Maret 2020, setidaknya sudah ada 14.000 pemudik dari Jakarta mengalir ke Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur. Pemudik tercatat lewat jalur darat dengan 876 bus.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini meminta agar kepala daerah memberdayakan orang-orang yang sudah mudik. Ia berharap para pemudik yang terlanjur tiba di kampung halaman bisa diberdayakan untuk kepentingan bangsa.

"Bagi yang sudah terlanjur mudik saya sarankan kepada pimpinan daerah untuk memanfaatkan kehadiran saudara kita yang kehilangan pekerjaan di kota fokus kepada pertanian, kemudian peternakan, perikanan dan budi daya, dan program yang bisa meningkatkan ketahanan pangan nasional," kata Doni.

Sebelumnya, pemerintah RI mendorong agar masyarakat untuk tidak mudik. Hal tersebut dilakukan agar penyebaran COVID-19 tidak meluas di Indonesia.

Pemerintah pun kini berusaha memperbanyak penerima manfaat untuk mencegah orang-orang mudik. Pemerintah secara nasional menambahkan belanja dan pembiayaan APBN 2020 untuk penanganan COVID-19 sebesar Rp405,1 triliun.

Di antaranya Rp110 triliun dialokasikan untuk program perlindungan sosial. Uang tersebut diberikan khusus untuk masyarakat miskin dan rentan miskin agar dapat memenuhi kebutuhan pokok dan menjaga daya beli masyarakat.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga menyebut haram hukumnya, umat Islam mudik dari daerah episentrum Corona ke daerah yang belum ada. MUI mendukung pemerintah yang meminta warga tak mudik.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Zakki Amali