Menuju konten utama
Satgas Penanganan COVID-19:

5 Provinsi Tujuan Mudik Terbanyak, Angka Vaksinasi Booster Minim

Dari 5 provinsi di Pulau Jawa tujuan mudik terbanyak, hanya 2 provinsi yang cakupan vaksinasi booster sesuai target.

5 Provinsi Tujuan Mudik Terbanyak, Angka Vaksinasi Booster Minim
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga kepada warga saat vaksinasi booster COVID-19 di Sentra Vaksin Hippindo SMESCO, Jakarta, Jakarta, Senin (7/3/2022). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.

tirto.id - Dari 5 provinsi tujuan mudik terbanyak di Pulau Jawa, masih ada tiga provinsi yang cakupan vaksinasi booster masih di bawah target 30 persen.

“Apabila dilihat dari target Kementerian Kesehatan, cakupan vaksin dosis lengkap pada kelima provinsi ini sudah sangat baik, yaitu berkisar antara 78 hingga 100 persen. Namun, cakupan vaksinasi booster masih harus ditingkatkan karena baru 2 dari kelima provinsi yang mencapai target 30 persen,” kata Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas COVID-19, Prof. Wiku Adisasmito, di kanal YouTube BNPB Indonesia, Rabu (27/4/2022).

Hasil tersebut merupakan survei online ketiga tentang potensi pergerakan orang selama angkutan Lebaran oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, menunjukkan bahwa 5 provinsi di Pulau Jawa yang menjadi tujuan mudik terbanyak. Kelima provinsi ini menjadi tujuan hingga 75 persen dari total pemudik nasional.

Wiku menuturkan, data kelima provinsi ini secara berurutan dari jumlah tujuan mudik terbanyak adalah Jawa Tengah menjadi tujuan pertama yaitu 27,5 persen atau 23,5 juta pemudik, dengan cakupan vaksin COVID-19 dosis ketiga (booster) 17,5 persen.

Sedangkan Jawa Timur menjadi tujuan kedua yaitu 19,6 persen atau 16,8 juta pemudik, dengan cakupan vaksin booster 14,2 persen.

Diikuti Jawa Barat non Jabodetabek menjadi tujuan ketiga yaitu 17,2 persen atau 14,7 juta pemudik, dengan cakupan vaksin booster 32,3 persen. Sedangkan Jabodetabek menjadi tujuan keempat yakni 7 persen atau 5,9 juta pemudik, dengan cakupan vaksin booster 32,2 persen.

Lalu DI Yogyakarta menjadi tujuan kelima yaitu 4,6 persen atau 3,9 juta pemudik, dengan cakupan vaksin booster 29,1 persen.

Terlebih pula apabila dilihat lebih jauh, lanjut dia, rata-rata cakupan vaksin di 5 provinsi tersebut untuk lansia, cakupan vaksin dosis lengkap sebesar 79 persen dan dosis booster 27,2 persen. Untuk anak umur 12-17 tahun, rata-rata cakupan vaksin dosis lengkap adalah 90,4 persen. Sementara dosis booster masih 2,5 persen.

“Provinsi-provinsi lain yang tidak menjadi tujuan mudik tetap harus meningkatkan cakupan vaksinasinya, sebab nyatanya masih ada provinsi yang hingga saat ini masih belum mencapai target vaksinasi dosis lengkap sebesar 70 persen,” tutur Wiku.

“Terlebih pula apabila penduduk pada provinsi-provinsi tersebut ternyata menjadi pemudik ke daerah lainnya. Di samping menjadi daerah asal pemudik, provinsi-provinsi yang cakupan vaksin dosis lengkapnya masih perlu ditingkatkan masih dapat menjadi tujuan mudik meskipun dalam jumlah kecil,” imbuh dia.

Wiku menerangkan bahwa lima provinsi dengan capaian vaksin COVID-19 dosis lengkap atau dosis kedua terendah adalah Papua dengan cakupan vaksin dosis lengkap sebesar 24,6 persen. Diikuti oleh Papua Barat dengan cakupan vaksin dosis lengkap sebesar 44,1 persen, Maluku dengan cakupan vaksin dosis lengkap sebesar 44,6 persen, Sulawesi Barat dengan cakupan vaksin dosis lengkap sebesar 52,5 persen, dan Maluku Utara dengan cakupan vaksin lengkap sebesar 51,5 persen.

“Penting untuk diketahui, kekebalan komunitas yang ditimbulkan oleh vaksin dapat melindungi wilayah lainnya. Sebab, semakin tinggi kekebalan komunitas pada suatu wilayah, maka akan semakin kecil pula potensi penularan pada wilayah tersebut,” terang dia.

“Ingat, pada masa silaturahmi ini, jangan sampai karena kelalaian kita, kita menjadi sumber penularan bagi kelompok rentan yaitu lansia, anak-anak, dan penderita komorbid yang akan kita jumpai. Mudik aman, jangan bawa virus pulang,” pungkasnya.

Baca juga artikel terkait MUDIK LEBARAN 2022 atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Maya Saputri