tirto.id - Dugaan kecurangan Pemilu 2024 dilaporkan terjadi di Pulau Madura. Sebuah video keributan di Sampang menjadi viral. Surat suara disebut-sebut telah dicoblos untuk paslon nomor urut 2.
Jagat maya sedang dihebohkan lewat video kericuhan terkait pelaksanaan Pemilu 2024 di Pulau Garam. Madura pun menjadi salah satu trending topic X pada hari Kamis, 15 Februari 2024.
Sebuah akun X (Twitter) atas nama @brother_djon mengunggah sekelompok orang yang sedang bersitegang di dalam sebuah ruangan.
Video tersebut diberi narasi berupa "Madura sudah geger Kissnak... 1 desa undangan gak ada yg disebar, dan semua surat suara sudah tercoblos 02... Rumah Ketua KPPS mau dibakar. Duh agen kecurangan sudah sampai desa".
Video ini sudah ditonton 7 juta kali dan mendapatkan re-tweet sebanyak 24 ribu kali.
Pemilik akun @MurtadhaOne1 juga mengunggah video yang sama disertai 2 video lain. Salah satu video memperlihatkan situasi sebuah TPS. Seseorang terekam video sembari mengangkat surat suara.
Dalam narasinya, sang pria menyebutkan suara suara Pilpres 2024 bahkan sudah tercoblos untuk pasangan nomor urut 2
"Di Jaksel dan Tegal ditemukan surat suara yang sudah dicoblos 02. Di Madura lebih parah. 1 desa undangan gak ada yg disebar, dan semua surat suara sudah dicoblos 02... Rumah Ketua KPPS mau dibakar," tulisnya.
Akun @mapedos01 juga ikut mengunggah sebuah video yang menyajikan situasi kericuhan di malam hari. Sebuah rumah didatangi sekelompok warga. Mereka sembari berteriak-teriak dengan memakai bahasa Madura.
"Terjadi di Madura. Warga labrak ruma KPPSnya krn surat undangan pencoblosa yang tak kunjung diedar ke warga²," ujar pemilik akun.
Update Terkini & Fakta Dugaan Kecurangan di Madura
Berikut adalah sejumlah fakta terkait dugaan kecurangan Pemilu 2024 di Madura hingga videonya viral di media sosial:
1. Lokasi di Sampang, Madura, Selasa (13/2)
Lokasi peristiwa kericuhan seperti yang terlihat di sejumlah video terjadi di Desa Gunung Kesan, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang, Madura.
Perselisihan tersebut terjadi pada hari Selasa, (13/2/2024) malam hari sekitar pukul 20.00 WIB atau malam sebelum pelaksanaan pemungutan suara pada Rabu (14/2).
2. Libatkan Warga & KPPS
Kericuhan ini ternyata melibatkan warga sekitar dengan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Menurut Ketua KPU Sampang Addy Imansyah, sejumlah warga menduga surat suara sudah dicoblos.
3. KPU Pastikan Hoaks
Masih menurut Ketua KPU Sampang, pihaknya memastikan bahwa narasi di sejumlah video yang menyebutkan surat suara sudah tercoblos adalah tidak benar alias hoaks.
"Setelah ditelusuri dan didalami ke lokasi beberapa saat kemudian bersama TNI/Polri, kami jelaskan bahwa itu narasi hoaks dan hanya kesalahpahaman semata," ujarnya, seperti dilaporkan Antaranews.
4. Warga Bawa 4 Bilik Suara & Anggota KPPS
Pada saat kejadian, anggota KPPS sebenarnya sedang beraktifitas mendirikan Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Akan tetapi, sekelompok warga yang datang dilaporkan justru membawa perlengkapan pemungutan suara, yakni 4 bilik suara. Tak hanya itu, mereka juga ikut membawa 3 orang anggota KPPS.
Akan tetapi, bilik suara dan anggota KPPS tersebut akhirnya dilepaskan setelah terjadi mediasi.
"Orang-orang tersebut lalu membawa perlengkapan pemungutan suara berupa bilik suara sebanyak 4 buah. Selain itu, mereka juga membawa 3 orang KPPS," tutur Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari.
5. Kotak Suara Dititipkan di PPS
Demi alasan keamanan, kotak suara kemudian dititipkan di gudang penyimpanan PPS. Pada pagi hari (14/2/2024) sebelum pelaksanaan rapat pemungutan suara dimulai, kotak suara kemudian dibawa menuju TPS.
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra