tirto.id - Ada banyak cerita rakyat dari Betawi yang berkembang di masyarakat, salah satu yang populer adalah "Putri Keong Mas". Cerita rakyat ini bahkan pernah diangkat ke layar kaca di sejumlah kanal televisi di Indonesia.
Cerita rakyat adalah warisan kebudayaan turun temurun yang tumbuh dan berkembang di suatu masyarakat. Tak sekedar hiburan semata, cerita rakyat juga mengandung pesan moral yang dapat dijadikan pembelajaran dalam kehidupan.
Dalam dunia pendidikan, cerita rakyat dapat dimanfaatkan sebagai media untuk memberikan nilai-nilai luhur. Selain itu, cerita rakyat dapat digunakan untuk media memperkenalkan asal-usul, kehidupan terdahulu, adat istiadat, hingga hubungan kekerabatan di suatu masyarakat.
Kumpulan Cerita Rakyat dari Betawi Singkat yang Terkenal
Bagi sebagian orang, beberapa cerita rakyat dari Betawi mungkin sudah familiar didengar. Namun, bagi anak-anak, beberapa cerita tersebut mampu meningkatkan rasa keingintahuan. Berikut ini kumpulan cerita rakyat dari Betawi:
1. Cerita Rakyat Betawi Putri Keong Mas
Dikisahkan, ada seorang anak muda bernama Ceceng yang tinggal bersama ibunya di gubuk tua di atas tanah milik seorang tuan tanah. Namun, setelah terkena sakit berhari-hari, sang ibu akhirnya meninggal dunia.Sebagai orang miskin, tidak ada apa pun yang ditinggalkan sang ibu untuk putra satu-satunya. Ceceng bahkan harus menjadi buruh tani di ladang milik tuan tanah untuk tetap tinggal di gubuk tua dan terbebas dari tagihan.
Singkat cerita, ketika tengah menggarap sawah, Ceceng menemukan seekor keong emas. Ceceng yang begitu bahagia, segera membawa keong emas itu ke gubuk dan meletakkannya di dalam tempayan supaya tidak pergi.
Akan tetapi, di hari berikutnya, kejadian ajaib tiba-tiba terjadi. Setelah Ceceng pulang ke gubuk, tiba-tiba ruangnya menjadi rapi serta ada makanan yang telah tersaji. Kejadian ini bahkan terjadi beberapa kali, sehingga membuat Ceceng penasaran.
Ceceng kemudian diam-diam mengamati siapa pelaku yang kerap memasak untuknya. Dalam kondisi menunggu, mata Ceceng takjub, karena keong mas di dalam tempayan berubah menjadi seorang putri yang cantik.
Pesan Moral:
- Utang adalah kewajiban yang harus dibayar.
- Bersabar adalah kunci menghadapi cobaan.
2. Cerita Sabeni Jagoan Tanah Abang
Awal kisah, ada seorang anak lelaki bernama Sabeni yang dilahirkan dari keluarga sederhana di Tanah Abang. Lingkungan yang keras dan penuh konflik, membuat anak itu tumbuh menjadi sosok yang tangguh dan pandai bertarung.Tidak hanya itu, Sabeni bahkan menjadi orang yang ditakuti di daerah Tanah Abang. Meskipun demikian, rasa hormat orang-orang kepada Sabeni tidak terlepas dari sifat bijaksana dan kemuliaan hatinya. Sabeni kerap membantu orang-orang yang membutuhkan sekaligus mengamankan ketertiban Tanah Abang.
Singkat cerita, Sabeni jatuh hati kepada putri dari Murtado, orang yang disebut sebagai si Macan Kemayoran. Mendengar Sabeni yang hendak melamar, Murtado merasa tak sudi. Oleh sebab itu, pertarungan di antara keduanya tidak dapat dihindari.
Pesan Moral:
- Jangan segan-segan membantu orang yang membutuhkan pertolongan.
- Tetap bijaksana dan rendah hati dalam bersikap.
- Jangan memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Si Angkri Jagoan Pasar Ikan
Berbeda dengan jagoan Betawi yang baik hati seperti si Pitung dan si Jampang, si Angkri dikenal karena keangkuhan dan kesombongannya. Hingga suatu ketika, Angkri menjadi buron polisi karena mencuri dari barang-barang di suatu gudang di Pelabuhan Tanjung Priok.Meskipun terkenal sebagai jagoan di Tanjung Priok, hari itu seperti tidak berpihak kepada Angkri. Setelah terjadi kejar-kejaran, Angkri dan kedua anak buahnya berhasil dibekuk polisi. Klimaksnya, kedua anak buah itu dipenjara, sementara Angkri dihukum gantung.
Pesan Moral:
- Jangan berlaku buruk dan jahat.
- Jangan sombong dengan ilmu yang dimiliki.
- Gunakanlah ilmu untuk laku yang baik.
4. Si Pitung Jagoan Betawi
Dikisahkan dari tanah Betawi, dahulu kala, ada seorang pahlawan sekaligus jawara terkenal bernama si Pitung. Dengan keahlian silatnya, Pitung merampok orang-orang kaya Belanda untuk diberikan kepada rakyat miskin yang tertindas.Singkat cerita, Belanda yang kewalahan menangkap si Pitung, berinisiatif menculik guru sang jawara tersebut. Pitung yang begitu menghormati gurunya, akhirnya menyerahkan diri. Tanpa basa-basi, Belanda mengganjar si Pitung dengan hukuman mati.
Pesan Moral:
- Bersedekahlah walaupun sedikit.
- Berilah bantuan kepada orang-orang miskin.
- Hormatilah kepada gurumu.
5. Si Manis Jembatan Ancol
Dahulu sekali, pernah hidup seorang wanita yang cantik dan menawan bernama Mariyam. Berkat kecantikannya, banyak lelaki yang datang untuk meminangnya. Namun, Mariyam menolak dengan alasan masih terlalu muda sehingga enggan menikah.Singkat cerita pada suatu malam, Mariyam yang pulang pengajian sendirian dirudapaksa sejumlah berandalan. Tak hanya melampiaskan nafsu bejat, mereka bahkan membunuh dan membuang Mariyam ke sungai melalui jembatan yang dikenal dengan "Jembatan Ancol".
Selepas kematian Mariyam, berbagai kejadian mistis terutama di dekat jembatan Ancol mulai terjadi. Dari mulai tukang dagang hingga para berandal tempo hari dihantui sosok menyerupai Mariyam. Masyarakat sekitar menyebut sosok hantu itu dengan "Si Manis Jembatan Ancol".
Pesan Moral:
- Jangan mendiskriminasi perempuan.
- Jangan melakukan tindak kejahatan.
- Nyawa seseorang tidak ternilai harganya.
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno