Menuju konten utama

4,4 Juta Warga Bali Bisa Akses Cek Kesehatan Gratis per Hari Ini

Pemprov Bali menyatakan 120 puskesmas dan 300 klinik dikerahkan sebagai tempat bagi warga Bali untuk mengecek kesehatan gratis secara menyeluruh.

4,4 Juta Warga Bali Bisa Akses Cek Kesehatan Gratis per Hari Ini
Suasana pemeriksaan kesehatan gratis di UPTD Puskesmas I Denpasar Utara, Senin (10/02/2025). tirto.id/Sandra Gisela

tirto.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali mulai melaksanakan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) hari ini, Senin (10/02/2025). Sekitar 120 puskesmas dan 300 klinik yang tersebar seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Bali dikerahkan pemerintah daerah untuk menyukseskan program tersebut.

Berdasarkan pantauan Tirto di UPTD Puskesmas I Denpasar Utara pada pukul 09.45 WITA, sudah terdapat 7 orang yang mendaftarkan diri untuk mengikuti program CKG.

"Ini adalah kado negara kepada masyarakat untuk mau memeriksakan kesehatan secara gratis sehingga bisa diidentifikasi, dideteksi sakitnya sejak dini," ucap Penjabat (Pj) Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, pada acara peluncuran CKG Provinsi Bali di UPTD Puskesmas I Denpasar Utara, Senin (10/02/2025).

Langkah identifikasi dan deteksi dini tersebut dinilai merupakan aksi preventif untuk mencegah timbulnya penyakit yang lebih serius, sekaligus membantu masyarakat mengetahui kondisi kesehatannya. Dalam program CKG ini, jumlah item yang diperiksa mencapai 21 item untuk kategori usia balita hingga lansia.

"Kita harapkan semua masyarakat Bali, sejumlah 4,4 juta jiwa, memanfaatkan program ini. Dari anak umur 2 hari sampai dengan lansia, itu dilayani," ungkap dia.

Dari segi fasilitas, Mahendra menilai, puskesmas yang ada Provinsi Bali sudah siap menyelenggarakan CKG. Namun, Pemprov Bali akan secara rutin melakukan evaluasi untuk mengetahui kekurangan dari pelaksanaan CKG di Bali.

Tidak hanya warga Bali saja, pelancong atau masyarakat Indonesia yang tidak ber-KTP Bali juga dapat mengikuti CKG di Bali. Syaratnya hanya dengan men-download aplikasi Satu Sehat, mendaftarkan diri melalui aplikasi tersebut, lalu datang ke puskesmas terdekat dengan membawa KTP.

"Kalau enggak di Satu Sehat, bisa juga melalui WhatsApp. Bisa juga kalau enggak ada HP dan sebagainya, datang langsung ke puskesmas," tutur Mahendra.

Untuk CKG berdasarkan ulang tahun, Pemprov Bali memberikan ketentuan pemeriksaan maksimal 1 bulan setelah tanggal ulang tahun. Namun, khusus yang berulang tahun di bulan Januari, mereka dapat memeriksakan kesehatannya hingga bulan April.

"Mungkin pada saat ulang tahun, dia enggak sempat. (Diberi waktu) satu bulan," kata Mahendra.

Mahendra menambahkan bahwa Provinsi Bali dapat mengupayakan pelayanan sampai dengan 30 orang per harinya. Hal ini juga sesuai dengan arahan Kementerian Kesehatan dan menyesuaikan kapabilitas masing-masing puskesmas.

CKG yang diselenggarakan tidak termasuk pengobatan dan tindakan apabila ditemukan penyakit. Masyarakat hanya akan mendapatkan informasi dan edukasi mengenai kesehatannya dan risiko penyakit yang diderita.

"Pelayanan ini baru cek. Jika ada penyakit, nanti pasti akan ada rujukan, ada tindak lanjut," tuturnya.

Mahendra juga menyempatkan dirinya untuk menunggu warga pertama yang memanfaatkan layanan CKG di UPTD Puskesmas I Denpasar Utara. Orang tersebut memerlukan waktu 30 menit untuk menyelesaikan pemeriksaan kesehatannya. Namun, berdasarkan simulasi yang Pemprov Bali telah lakukan, CKG dapat memerlukan waktu hingga 1 jam.

Sementara itu, salah satu masyarakat Denpasar yang mengikuti program CKG di UPTD Puskesmas I Denpasar Utara, Wayan Sudina (69), mengaku pelayanan kesehatan yang dia rasakan cukup baik.

"Terutama bagi kita lansia. Karena kita lansia memerlukan pemeriksaan setiap saat," tutur Sudina ketika ditemui wartawan setelah pemeriksaan.

Saat mengikuti program tersebut, Sudina mendapatkan pemeriksaan untuk 21 item penyakit, termasuk tensi dan kolesterol. Dia hanya perlu menunggu 5 menit untuk mendapatkan hasil pemeriksaannya dari puskesmas.

"Tidak ada perbedaan. Pelayanannya biasa (tidak ada perlakuan khusus)," tukasnya.

Baca juga artikel terkait CEK KESEHATAN atau tulisan lainnya dari Sandra Gisela

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Sandra Gisela
Penulis: Sandra Gisela
Editor: Andrian Pratama Taher