Menuju konten utama

4 Faktor yang Dinilai Memotivasi Politikus Pindah Partai

"Keempat faktor tersebut adalah ideologi partai, konflik internal partai, masa depan partai, serta iming-iming fasilitas dari partai lain."

4 Faktor yang Dinilai Memotivasi Politikus Pindah Partai
Ilustrasi parpol. ANTARA/Mohammad Ayudha

tirto.id - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Zainuddin Amali menjelaskan beberapa alasan yang membuat sejumlah politikus pindah partai dengan mendaftar sebagai calon anggota legislatif (caleg) dari partai lain.

Zainuddin Amali kemudian menyebutkan empat alasan tersebut yang ia sampaikan pada diskusi "Bacaleg: Lompat Partai, Banyak PAW, dan Gangguan Kinerja" di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis (19/7/2018).

"Keempat faktor tersebut adalah ideologi partai, konflik internal partai, masa depan partai, serta iming-iming fasilitas dari partai lain," katanya

Ia menjelaskan, dari keempat faktor tersebut, alasan ideologi terkait dengan ikatan ideologi antara politikus dengan partainya.

Menurut dia, semakin kuat ikatan ideologi politikus dengan partainya, maka semakin tidak ada kemungkinan ia akan pindah partai.

"Politikus yang ideologinya sangat lemah akan lebih mudah pindah partai lain," ujarnya.

Kedua, lanjutnya, adalah karena faktor konflik internal di partai asal.

Hal ini membuat partai politik terbelah, sehingga politikus jadi tidak nyaman dan mencari partai yang stabil.

Ketiga, kekhawatiran terhadap masa depan partai. Menurutnya, berdasarkan amanah UU Pemilu mengatur partai politik akan tetap bertahan di DPR RI jika memenuhi syarat parliamentary threshold minimal empat persen.

"Ada politikus yang khawatir partainya tidak bertahan di DPR sehingga pindah," katanya.

Selanjutnya, yang keempat, adanya tawaran pindah dari partai lain dengan iming-iming alat peraga kampanye maupun insentif dana kampanye.

"Saya melihat dari empat faktor tersebut, yang paling prinsip adalah faktor pertama yakni ideologi. Kalau ada ikatan ideologi yang kuat antara politikus dan partainya, maka tidak akan terjadi pindah partai," katanya.

Zainuddin juga menyebut, menjelang pemilu legislatif yang diselenggarakan bersamaan dengan pemilu presiden pada 2019, makin banyak politikus yang pindah partai dan menjadi caleg dari partai lain.

"Pada pemilu sebelumnya ada politikus yang pindah partai tapi tidak sebanyak saat ini," katanya.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2019

tirto.id - Politik
Sumber: antara
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani