Menuju konten utama

155 Napi Terorisme Mako Brimob Dipindah ke Nusakambangan

155 narapidana dan tahanan kasus terorisme yang bikin kacau di Mako Brimob dipindah ke Nusakambangan.

155 Napi Terorisme Mako Brimob Dipindah ke Nusakambangan
Sejumlah petugas melakukan penjagaan saat kunjungan Menkumham dan Kapolri ke Lapas Kelas II A Pasir Putih yang akan dilengkapi dengan fasilitas Lapas High Risk, di Pulau Nusakambangan, Jumat (22/12/2017). ANTARA FOTO/Idhad Zakaria

tirto.id - Wakapolri Komjen Syafruddin menyebut 155 narapidana dan tahanan kasus terorisme yang bikin kacau di rumah tahanan cabang Salemba di Kelapa Dua yang terletak di kompleks Markas Komando Brimob, Depok, bakal dipindah ke Nusakambangan.

"Sudah dipindahkan seluruhnya ke Nusakambangan. Per hari ini sudah dalam perjalanan," kata Syafruddin, Kamis (10/5) pagi.

Di Nusakambangan, salah satu pulau yang dekat dengan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, berdiri beberapa lembaga pemasyarakatan (lapas) berkeamanan tinggi. Salah satu lapas yang disediakan khusus untuk menampung napi terorisme bernama Pasir Putih. Kapasitasnya 124 orang.

"Nusakambangan grade-nya high risk," kata Kepala Bagian Humas Ditjen Permasyarakatan Kemenkumham Ade Kusmanto kepada Tirto.

Dalam konferensi pers pertama, yang dibikin satu jam sebelum pernyataan soal pemindahan napi, Syafruddin memastikan kalau upaya membebaskan rutan dari penguasaan para napi telah berhasil dilaksanakan. Syafruddin menyebut bahwa operasi ini resmi berakhir pukul 7.15.

"Seluruhnya bisa terselesaikan tanpa ada korban," katanya.

Lima menit sebelum konferensi pers pertama diselenggarakan, terdengar ledakan beruntun sebanyak empat dari dalam Mako Brimob. Situasi agak hening beberapa menit. Kemudian pukul 07.25 terdengar suara tembakan beberapa kali.

Menteri koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, mengatakan bahwa suara itu berasal dari polisi. Wiranto menjelaskan awalnya setelah aparat memberikan ultimatum, sebanyak 145 napi dan tahanan langsung menyerah. Namun, masih ada 10 yang belum menunjukkan sikap yang sama. Aparat keamanan kemudian menyerbu mereka.

Ada enam korban tewas dalam kejadian ini, lima polisi dan sisanya napi. Korban tewas dari polisi bernama Iptu Luar Biasa Anumerta Yudi Respuji Siswanto, Aipda Luar Biasa Anumerta Benny Setiadi, Brigadir Polisi Luar Biasa Anumerta Sandi Setyo Nugroho, Briptu Luar Biasa Anumerta Syukron Fadhli, dan Briptu Luar Biasa Anumerta Wahyu Catur Pamungkas.

Sementara itu, terdapat satu korban tewas dari narapidana terorisme bernama Benny Syamsu Tresno.

Baca juga artikel terkait KERUSUHAN MAKO BRIMOB atau tulisan lainnya dari Rio Apinino

tirto.id - Hukum
Reporter: Mohammad Bernie
Penulis: Rio Apinino
Editor: Maulida Sri Handayani