Menuju konten utama

15 Juta Dosis Datang, Menag Sebut Vaksin Tak Mengandung Babi

Bahan vaksin Sinovac asal Cina tidak mengandung babi dan sistem produksinya suci.

15 Juta Dosis Datang, Menag Sebut Vaksin Tak Mengandung Babi
Petugas memindahkan kontainer berisi vaksin COVID-19 setibanya di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin (7/12/2020). ANTARA FOTO/HO/Setpres-Muchlis Jr/wpa/hp.

tirto.id - Vaksin Sinovac sebanyak 15 juta dosis telah sampai di Bandara Soekarno Hatta, Selasa (12/1). Sejumlah pejabat meninjaunya, antara lain Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Yaqut mengingatkan masyarakat bahwa vaksin telah difatwa halal dan suci oleh Majelis Ulama Indonesia.

Ia menjelaskan, vaksin Sinovac bisa memperoleh fatwa halal karena tidak mengandung zat babi, bagian tubuh masyarakat maupun bersentuhan dengan najis. Sistem produksinya disebut dengan alat yang suci, bebas dari kontaminan yang membuat suatu barang haram menurut fikih Islam. Ia meminta masyarakat ikut vaksinasi.

"Vaksin ini boleh digunakan untuk seluruh umat Islam selama terjamin keamanannya menurut ahli yang kredibel dan kompeten," kata Yaqut.

Vaksin Sinovac dikirim dalam bentuk curah. Pengiriman bertepatan dengan kesiapan Indonesia untuk vaksinasi yang dimulai Rabu (13/1) besok. Pekan lalu, sebanyak 700 ribu dosis vaksin sudah didistribusikan ke seluruh provinsi Indonesia.

Vaksinasi dimulai besok setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan izin penggunaan darurat. Dari hasil uji klinis tahap III, diketahui efikasi atau khasiat mencapai 65,3 persen yang berarti terjamin untuk mengurangi COVID-19.

Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo meminta masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan seperti cuci tangan, pakai masker, dan jaga jarak hingga menghindari kerumunan meski sudah ada vaksin.

Kasus COVID-19 di Indonesia belum menunjukkan tanda landai. Beberapa hari lalu sekitar 10.000 kasus dilaporkan. Hingga kini masuk bulan ke-11 pandemi, total kasus Corona di Indonesia di atas 800 ribu.

Baca juga artikel terkait VAKSIN SINOVAC atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Zakki Amali