Menuju konten utama

10 Titik Panas Muncul, Status Siaga Kebakaran Diperpanjang

Kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) kembali terjadi di Riau. Status siaga darurat karlahut diperpanjang hingga November.

10 Titik Panas Muncul, Status Siaga Kebakaran Diperpanjang
Helikopter BNPB jenis Mi-8 menjatuhkan bom air diatas areal lahan dan hutan yang terbakar di desa Pangakalan Terap, Teluk Meranti, kabupaten Pelalawan, Riau, Jumat (10/6). Antara foto/rony muharrman/pd/16

tirto.id - Kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) kembali terjadi di Riau. Status siaga darurat karlahut diperpanjang hingga November. Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru mendeteksi sebanyak 10 titik panas yang mengindikasikan adanya Karlahut tersebar di Riau, Kamis (16/6/2016).

"Berdasarkan pencitraan satelit Terra dan Aqua pukul 16.00 WIB hari ini terdeteksi sebanyak 10 titik panas yang menyebar di empat kabupaten," kata Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin ketika dihubungi dari Pekanbaru.

Ia menjelaskan dari 10 titik panas yang terpantau, 5 di antaranya berada di Pelalawan. Selanjutnya dua titik panas lainnya masing-masing terpantau di Rokan Hilir dan Indragiri Hilir serta satu titik di Bengkalis.

Meski begitu, dari 10 titik panas yang terpantau, hanya 1 titik yang dipastikan sebagai titik api atau mengindikasikan adanya Karlahut dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen. Keberadaan titik api tersebut terpantau di Rokan Hilir tepatnya di Kecamatan Kubu.

Secara terpisah, Kasi Base Ops Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Mayor Ferry mengatakan bahwa petugas yang tergabung dalam Satgas Karlahut segera memeriksa keberadaan titik panas maupun titik api yang terpantau.

"Titik panas tidak dapat dipastikan kebakaran lahan. Namun, untuk titik api kemungkinan besar dapat dipastikan sebagai kebakaran. Untuk lebih memastikan hal tersebut kita pasti periksa besok," jelasnya.

Komandan Resor Militer 031/WB Brigjen TNI Nurendi yang juga menjabat sebagai Komandan Satgas Karlahut menyatakan Pemerintah Provinsi Riau sepakat menetapkan untuk memperpanjang status siaga darurat Karlahut yang berakhir hari ini hingga 30 November 2016 mendatang.

Ia menjelaskan bahwa penetapan status siaga selama lima bulan tersebut tidak berarti tidak mampu menangani bencana kebakaran melainkan meningkatkan upaya prefentif yang telah dilakukan sejak awal 2016 lalu.

"Status siaga darurat ditetapkan sebagai upaya prefentif yang kita lakukan sejak awal terus maksimal," katanya.

Sepanjang 2016 ini, Riau disebut berhasil mengatasi masalah Karlahut dengan menekan angka luasan kebakaran. Tahun ini juga merupakan yang pertama kalinya wilayah itu tidak terpapar kabut asap. Seluruh personil yang tergabung dalam Satgas Karlahut terus berupaya melakukan pencegahan dan penanggulangan seperti membangun ribuan sekat kanal dan penegakan hukum.

Baca juga artikel terkait KEBAKARAN HUTAN

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Penulis: Nurul Qomariyah Pramisti
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti