Menuju konten utama
Bahasa Indonesia

10 Contoh Kalimat Fakta dan Opini dalam Teks Editorial

Contoh kalimat fakta dan opini dalam teks editorial, perbedaan, dan cara menentukannya. Simak artikel untuk mengetahui lebih dalam perihal fakta dan opini.

10 Contoh Kalimat Fakta dan Opini dalam Teks Editorial
Ilustrasi Buku. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Contoh kalimat fakta dan opini dalam teks editorial perlu diketahui untuk memahami perbedaan dua jenis kalimat tersebut. Lantas, bagaimana contoh kalimat fakta dan opini serta apa perbedaan di antara keduanya?

Sri Sutarni dan Sukardi dalam buku Bahasa Indonesia 2 SMA Kelas XII (2008) menuliskan, suatu editorial pada umumnya mengandung dua jenis pernyataan penulis, yakni pernyataan berisi fakta dan pernyataan berisi opini

Berdasarkan pengertiannya, teks editorial adalah sebuah artikel dalam surat kabar yang berisi pendapat atau pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa aktual. Isu di dalam teks editorial bisa berupa masalah politik, sosial, maupun persoalan ekonomi yang berkaitan dengan politik.

Contoh Kalimat Fakta dan Opini dalam Teks Editorial

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fakta adalah hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. Sementara opini adalah pendapat; pikiran; pendirian.

Untuk memahami contoh kalimat fakta dan opini dalam teks editorial, Anda bisa memantau contoh kalimat berikut.

1. Contoh Kalimat Fakta dalam Teks Editorial

  1. Buktinya bisa kita lihat dari pelaku kasus-kasus korupsi yang ditangkap oleh KPK dari daerah.
  2. Kemudian, KPK juga sedang menyelidiki kasus alih fungsi hutan menjadi kawasan perkotaan dan pelabuhan di dua provinsi.
  3. Selain itu, KPK juga melakukan investigasi terhadap beberapa proyek pembangunan di Indonesia.
  4. Pemprov Jateng mendapat proyek peningkatan jalan dari dana APBN sebesar Rp20 miliar.
  5. Bank dunia memberikan bantuan sebesar Rp240 miliar untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas jalan di ruas jalan Semarang Kota, jalan Kaligawe, dan lingkar Demak.

2. Contoh Kalimat Opini dalam Teks Editorial

  1. Kerusakan infrastruktur, terutama jalan di jalur Pantura Jawa Tengah akan segera diperbaiki pada pertengahan Maret 2008.
  2. Menurut Endro Suyitno, kerusakan jalan itu bukan hanya akibat kelebihan beban kendaraan yang melintas, tetapi juga ditengarai akibat penurunan permukaan jalan.
  3. Perlawanan terhadap korupsi memang menuntut KPK harus lebih intens dalam bekerja keras.
  4. Pembukaan kantor KPK di daerah akan memudahkan memonitor pergerakan kasus korupsi.
  5. Beberapa kasus penyelewengan uang negara memang meningkat frekuensi dan besarannya di daerah.

Perbedaan Kalimat Fakta dan Kalimat Opini pada Teks Editorial

Kalimat fakta dan opini biasanya terdapat dalam teks editorial. Suatu fakta di dalam teks editorial diuraikan dalam kalimat berisi data autentik yang diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan atau penelitian.

Sementara opini diuraikan dalam bentuk pendapat, saran, atau ramalan penulis terhadap peristiwa maupun permasalahan yang sedang dibahas. Perbedaan itu bisa dilihat pada poin berikut, seperti dilansir dari buku Bahasa Indonesia 3 SMA Kelas XII oleh Sri Sutarni dan Sukardi.

  1. Fakta berisi uraian tentang peristiwa yang sedang terjadi, sementara opini merupakan tanggapan.
  2. Fakta berisi jawaban atas pertanyaan: apa, siapa, di mana, kapan atau berapa. Sementara opini berisi jawaban atas pertanyaan: mengapa, bagaimana, atau lalu apa.
  3. Fakta bersifat objektif dan dilengkapi data berupa keterangan atau angka yang menggambarkan peristiwa. Sementara opini subjektif dan dilengkapi uraian pendapat, ramalan, saran, atau alasan sebab dan akibat peristiwa.
  4. Fakta mengandung aspek perfektif atau duratif, yaitu menunjukkan peristiwa telah terjadi (lampau) atau sedang terjadi. Sementara opini beraspek futuratif dengan memperlihatkan peristiwa yang belum atau akan terjadi.

Cara Menentukan Kalimat Fakta dan Opini pada Teks Editorial

Bagaimana cara membedakan fakta dan opini dalam teks editorial? Berdasarkan pembahasan di atas, kita dapat menentukan kalimat fakta dan opini dengan cara membaca informasi yang disajikan di dalam teks.

Informasi yang ditulis berdasarkan fakta disebut informasi faktual atau fakta. Cara yang paling sederhana untuk menemukan fakta adalah melihat apakah kalimat itu menjawab pertanyaan apa, kapan, mengapa, dan di mana.

Untuk memantau itu, kita bisa melihat kalimat “Perlawanan masyarakat Surabaya pada 10 November 1945”. Pertanyaan apa dijawab dengan “Perlawanan masyarakat Surabaya” dan kapan dijawab dengan “10 November 1945”.

Lantas, bagaimana cara menentukan kalimat opini dalam teks editorial? Cara paling sederhana adalah melihat apakah kalimatnya mengandung pendapat, pendirian penulis, atau pandangan-pandangan tertentu yang futuratif.

Sebagai contoh, “Kita punya peluang lebih besar dua tahun lagi”. Berdasarkan kalimat tersebut, penulis berpendapat bahwa “kita punya peluang lebih besar” ketika waktu memasuki “dua tahun lagi” (setelah penulisan).

Baca juga artikel terkait BAHASA INDONESIA atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya
Penyelaras: Yuda Prinada