tirto.id - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) menilai karakteristik Menteri BUMN Erick Thohir sangat cocok untuk mendampingi bakal capres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Zulhas menilai Erick Thohir merupakan sosok nasionalis yang mampu membawa perubahan besar terhadap Indonesia. Apalagi, kata Zulhas dengan pengalaman Erick di pemerintahan saat ini, diyakini bisa melanjutkan kebijakan-kebijakan pemerintah yang saat ini sudah berjalan.
"Ke depan kita butuh pemimpin nasional seperti itu. Pak Erick Thohir cocok dampingi Pak Prabowo," kata Zulhas dalam keterangannya, dilansir dari Antara, Rabu (23/8/2023).
PAN akan terus meyakini kader dan simpatisannya bahwa Erick Thohir bisa melengkapi Prabowo bila terpilih jadi presiden dan wakil presiden.
Zulhas mengatakan Erick Thohir sangat mengerti persoalan birokrasi baik di pemerintahan ataupun di swasta.
Hal itu menjadi alasan PAN mengusung Erick Thohir sebagai cawapres Prabowo karena memang dianggap memiliki kepribadian dan karakter yang saling melengkapi.
"Artinya bisa bekerja. Selama ini dipercaya Presiden. Get the things done," ujarnya.
Bergabungnya PAN dan Golkar dalam mendukung Prabowo Subianto sebagai capres 2024 tak hanya menambah amunisi bagi Prabowo, tetapi juga bisa menambah kebingungan memilih cawapres.
Golkar mengusung ketua umumnya, Airlangga Hartarto dan PAN menyodorkan Menteri BUMN Erick Thohir. Di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), PKB yang sudah mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo sejak setahun silam, juga masih bersikukuh menjadikan Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai cawapres Prabowo.
Prabowo pun menyadari memilih cawapres dapat menjadi hal yang lebih rumit daripada memilih capres. Oleh karenanya, usai mendapat dukungan dari Golkar dan PAN, Prabowo memilih melontarkan pernyataan bahwa urusan cawapres akan diselesaikan dengan musyawarah.
"Pembicaraan tentang cawapres sudah sepakat bahwa kami akan terus berdiskusi, musyawarah mencari calon yang terbaik dan bisa diterima keempat partai," kata Prabowo di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2023).