tirto.id - Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, membuka peluang menaikkan harga eceran tertinggi (HET) Minyak Kita dari Rp14 ribu menjadi Rp15 ribu. Rencana kenaikan ini masih melihat evaluasi yang akan dilakukan Kemendag pada akhir Februari 2024.
"Harganya bukan depan kita evaluasi karena kan sudah satu setengah tahun tentu kita evaluasi Februari akhir, apakah harus Rp14.000 atau disesuaikan menjadi Rp15.000," ucap Zulkifli dalam acara Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, Kamis (4/1/2023).
Sementara itu sepanjang 2023, program minyak goreng rakyat berhasil disalurkan sebanyak 3,26 juta ton dengan komposisi 64 persen masih curah dan Minyak Kita sebesar 36 persen.
"Minyak Kita yang digunakan ini sudah disalurkan ke 34 provinsi. Upaya stabilisasi minyak goreng dan bahan pokok lainnya sepanjang 2023 turut menentukan meredamnya laju inflasi," kata dia.
Selain itu, Zulhas juga menyoroti kenaikan harga cabai yang melejit pada awal 2024. Menurut Zulhas, kenaikan harga cabai terjadi karena musim hujan yang menyebabkan terjadinya gagal panen.
"Memang kita Desember kita harga cabai melejit itu musiman, musim hujan panen gagal. Tapi tadi saya sudah turun ke pasar sudah turun rata-rata Rp70 ribu di Jakarta, kalau di Jawa Rp45 ribu di Sumatera Rp35 ribu," terang Zulhas.
Dalam menjaga keseimbangan harga minyak dan komoditas lain, Kemendag akan melakukan pemantauan langsung ke pasar dan pada Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (SP2KP).
Zulhas klaim dirinya sudah rajin turun langsung ke pasar-pasar guna memastikan harga kebutuhan pokok stabil.
"Kita pantau secara intensif melalui sistem SP2KP di 679 pasar di 503 Kabupaten/Kota, jadi kalau ada pos yang terlambat kita koordinasi masalahnya apa kemudian kita antisipasi," kata Zulhas.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Bayu Septianto