tirto.id - Mantan politikus Partai Hanura, Deni Rahayu mengungkapkan alasannya pindah ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Selain karena alasan loyalitasnya dengan mantan Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto, Deni merasa memiliki kedekatan secara kultur dengan PPP yang merupakan partai dengan basis Islam dan masyarakat Nahdlatul Ulama.
Menurut Deni, dia tidak sendiri. Setidaknya ada lebih 100 mantan politisi Hanura yang pindah ke PPP dan 15 lainnya pindah ke Gerindra.
"Secara kolektif tentunya sesuai dengan arahan arahan para senior di Hanura. Maka setelah melalui diskusi panjang saya memilih PPP," kata Deni saat dihubungi Tirto pada Rabu (3/5/2023).
"Apalagi secara kebetulan saya juga memiliki kultur dengan Nahdliyyin," imbuhnya.
Setelah berpindah dengan diantarkan langsung oleh Wiranto ke PPP pada Senin (1/5/2023), Deni dan sejumlah kawannya yang sesama mantan politisi Hanura belum mendapat posisi baru di PPP. Dia masih menunggu hasil musyawarah dari internal DPP.
"Sementara semua masih dibicarakan kontribusi dan peran di PPP. Yang pasti demi bangsa dan negara, kita akan terus berkontribusi bagi Indonesia lewat PPP dengan ber-akhlakul karimah," terangnya.
Selain karena kedekatan keagamaan dan kultur NU di PPP, adapula mantan politisi Hanura yang pindah ke PPP karena pilihan capres. Salah satunya, Didi Apriyadi yang pindah ke PPP karena pilihannya kepada Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024. PPP sendiri menjadi partai yang menyatakan dukungan kepada Ganjar Pranowo.
"Ada tiga alasan saya bergabung bersama PPP pertama karena memang sehati dan sesuai dengan visi dan misi partai yang sejuk, religius dan fokus pada kesejahteraan ummat. Kolektif bersama teman-teman. Kemudian karena mendukung Ganjar," ungkapnya.
Sebelumnya, Wiranto mengungkapkan alasan mengapa dirinya menitipkan mantan kadernya di Hanura yang hingga kini masih loyal kepadanya ke dua partai: PPP dan Gerindra.
Hal itu dilakukan agar para mantan kader Hanura tersebut masih bisa berkiprah di politik di luar Hanura. Wiranto menitipkan kadernya yang memiliki ideologi dan kedekatan pada kelompok muslim ke PPP, sedangkan kadernya yang berhaluan nasionalis ke Gerindra.
"Ternyata memang mereka masih punya hasrat untuk berjuang dalam perpolitikan nasional. Secara demokratis saya tidak ingin mereka berhenti berjuang," kata Wiranto di kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Padepokan Yaksa Garuda Hambalang, Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Bogor pada Senin (1/5/2023).
"Dan ternyata memang yang memiliki basis nasionalisme itu memilih Gerindra. Yang lebih banyak bernafaskan agamis terutama islam. Saya kerahkan untuk berkiprah di PPP," imbuhnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto