Menuju konten utama

Hanura Nilai Safari Politik Wiranto Hanya Pepesan Kosong

Benny Rhamdani mencurigai langkah politik Wiranto bertujuan untuk menggangu dan merusak soliditas Partai Hanura jelang Pemilu 2024.

Hanura Nilai Safari Politik Wiranto Hanya Pepesan Kosong
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani saat dikonfirmasi wartawan perihal kasus penipuan daring di Kamboja di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (8/8/2022). ANTARA/Abdu Faisal

tirto.id - Wakil Ketua Umum DPP Partai Hanura, Benny Rhamdani menilai penyerahan kader Partai Hanura ke Partai Gerindra dan PPP oleh mantan Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto sekadar klaim dan pepesan kosong.

"Kami enggak tahu siapa yang disodorkan Wiranto ke PPP dan Partai Gerindra. Kalau mereka disebut sebagai kader Partai Hanura, apakah mereka mengantongi Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai Hanura yang ditandatangai Pak OSO (Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta)," kata Benny dalam keterangannya pada Selasa (2/5/2023).

Benny menegaskan bahwa kader Partai Hanura adalah orang yang mengantongi KTA atau menjadi pengurus di bawah kepemimpinan Ketua Umum, Oesman Sapta.

Oleh karenanya dia berani menyebut aksi Wiranto ke PPP dan Gerindra hanya sekedar 'jualan' pepesan kosong. Baginya, seluruh pengurus dan kader Partai Hanura solid di bawah kepemimpinan Oesman Sapta.

"Saya pastikan, tidak ada kader Partai Hanura yang 'lompat' ke partai lain. Apa yang dilakukan Wiranto, enggak ada pengaruhnya terhadap Hanura, karena seluruh pengurus dan kader partai dari tingkat pusat sampai daerah solid untuk menghadapi Pemilu 2024," tegasnya.

Dirinya mencurigai langkah politik Wiranto bertujuan untuk menggangu dan merusak soliditas Partai Hanura jelang Pemilu 2024. Meski demikian Benny meyakini langkah tersebut tak akan berdampak, karena seluruh kader Partai Hanura telah memahami kualitas dan rekam jejak Wiranto.

"Yang dilakukan Wiranto motif cari panggung (politik) jelang Pemilu, dan hiburan di hari tua. Ini lelucon pemilu, 'cara ketawa' ala Wiranto," sindirnya.

Menurutnya apa yang dilakukan Wiranto adalah membuka tabir aib diri sendiri. Bahkan Benny menyebut anak buah Wiranto yang diserahkan ke PPP dan Gerindra seperti bungkus kacang yang diserahkan secara cuma-cuma ke partai lain.

"Jika Wiranto itu tokoh besar dan memiliki kader-kader sebagaimana yang ia klaim, harusnya ia yang didatangi para elite partai untuk dimintai pertimbangan tentang orang-orang yang kompeten yang menjadi kadernya untuk dilamar sebagai calon legislatif. Bukan dia yang mendatangi partai-partai dan menyerahkan anak buahnya. Kayak ngasih bungkus kacang aja," ungkapnya.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024 atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto