tirto.id - Pemerintah melalui Satgas COVID-19 memastikan program vaksinasi akan tetap berjalan meski ada embargo vaksin AstraZeneca di India. Satgas COVID-19 beralasan vaksin yang tersedia saat ini mencukupi sehingga program vaksinasi tetap berjalan.
"Pemerintah memastikan, walaupun saat ini India melakukan embargo vaksin Astrazeneca akibat lonjakan kasus Covid, program vaksinasi nasional akan tetap berjalan sesuai rencana. Hal ini merupakan komitmen pemerintah sehingga masyarakat dapat terlindungi dari Covid. Masyarakat diminta tidak khawatir karena hingga saat ini jumlah vaksin masih mencukupi," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers daring, Kamis (1/4/2021).
Wiku menuturkan, embargo vaksin justru menjadi momentum Indonesia untuk mandiri dalam produksi vaksin dalam negeri. Saat ini, Indonesia punya beragam alternatif dalam pengembangan vaksin dalam negeri.
Dengan situasi tersebut, Wiku meyakini Indonesia bisa memilih langkah yang tepat untuk mengurangi ketergantungan vaksin impor.
Wiku pun menuturkan, pemerintah masih menjalankan program pengembangan vaksin dalam negeri, yakni vaksin Merah Putih. Ia mengatakan, pemerintah menargetkan vaksin Merah Putih bisa digunakan pada 2022.
"Sebagai bentuk komitmen, pemerintah dalam mengembangkan vaksin Covid secara mandiri, pengembangan vaksin Merah Putih terus dilakukan dan ditargetkan bibitnya dapat diserahkan kepada PT Bio Farma untuk dilakukan uji klinis. Diharapkan produksi vaksin Merah Putih dapat dilakukan pada awal 2022," kata Wiku.
India menerapkan embargo vaksin AstraZeneca beberapa waktu lalu. Embargo dilakukan karena kenaikan kasus COVID-19 di India dalam beberapa waktu terakhir. Embargo tersebut disebut mengganggu distribusi vaksin COVID-19 di dunia, termasuk Indonesia.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz