Menuju konten utama

WHO Minta Negara-Negara Asia Tenggara Perkuat Pengawasan Monkeypox

WHO mengklasifikasikan cacar monyet atau monkeypox sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC).

WHO Minta Negara-Negara Asia Tenggara Perkuat Pengawasan Monkeypox
Sejumlah penumpang berjalan melewati alat pemindai panas tubuh di terminal kedatangan internasional Bandara Sultan Syarif Kasim II di Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (14/5/2019). ANTARA FOTO/FB Anggoro/ama.

tirto.id - Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) meminta negara-negara di kawasan Asia Tenggara memperkuat sistem pengawasan terhadap penyakit cacar monyet atau monkeypox.

“Cacar monyet telah menyebar dengan cepat ke banyak negara yang belum pernah mengalami kejadian sebelumnya," kata Direktur Regional WHO Asia Tenggara, Poonam Khetrapal Singh dikutip dari Antara, Senin (25/7/2022).

Khetrapal Singh mengatakan upaya antisipasi dapat difokuskan pada populasi yang berisiko, sebab umumnya temuan kasus terjadi saat hubungan seks oleh pria.

Secara global, lebih dari 16 ribu kasus cacar monyet telah dilaporkan 75 negara. Empat kasus diantaranya ditemukan di Asia Tenggara, yakni dari India tiga kasus dan satu kasus dari Thailand.

Kasus yang ditemukan di India, kata Khetrapal Singh, dialami warga yang pulang dari Timur Tengah. Sementara kasus di Thailand dialami pelaku perjalanan internasional.

“Yang penting, upaya dan tindakan yang dilakukan terfokus harus sensitif, tanpa stigma atau diskriminasi," kata dia.

Keputusan mengklasifikasikan cacar monyet sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC) diumumkan oleh Dirjen WHO, Tedros. Hal itu diumumkan sehari setelah ia mengadakan pertemuan komite darurat International Health Regulations (IHR) untuk meninjau wabah multi-negara, Jumat (22/7/2022).

"Masih banyak yang belum diketahui tentang virus tersebut. Kita harus tetap waspada dan bersiap untuk menggelar respons intensif untuk mengurangi penyebaran cacar monyet,” kata Tedros.

Sejak awal wabah, WHO telah mendukung negara-negara berisiko dengan memberikan panduan kesehatan masyarakat serta membangun dan memfasilitasi kapasitas pengujian.

Virus cacar monyet ditularkan dari hewan yang terinfeksi ke manusia melalui kontak secara tidak langsung maupun langsung. Penularan dari manusia ke manusia dapat terjadi melalui kontak langsung dengan kulit atau lesi yang menular, termasuk tatap muka, kulit ke kulit, dan droplet melalui pernapasan.

Penularan juga dapat terjadi dari bahan yang terkontaminasi seperti linen, tempat tidur, elektronik, pakaian, yang memiliki partikel kulit yang menular.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengatakan hingga saat ini belum ditemukan kasus cacar monyet di Indonesia. Hal itu berdasarkan kanal laporan yang dibuka dari seluruh laboratorium di daerah.

Baca juga artikel terkait PENULARAN CACAR MONYET

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan