tirto.id - Selama menjalankan puasa Ramadan, pola makan umat muslim akan berubah. Kondisi itu memberikan beberapa manfaat, tetapi juga memiliki beberapa risiko yang mesti diwaspadai. Berikut ini jenis-jenis penyakit yang sering muncul dan mengganggu saat puasa Ramadhan.
DilansirHealthline, manfaat puasa dari segi kesehatan di antaranya meningkatkan kontrol gula, meningkatkan kesehatan jantung, meningkatkan fungsi otak dan mencegah gangguan neurodegeneratif, serta memperkuat metabolisme tubuh.
Akan tetapi, manfaat di atas hanya bisa dirasakan jika tubuh mendapat asupan tepat saat sahur dan berbuka puasa.
Sebaliknya, jika seseorang mengkonsumsi makanan secara tidak teratur, beberapa penyakit bisa menyerang tubuh sehingga mengganggu khusyuknya ibadah puasa.
Berikut sejumlah penyakit dan gangguan kesehatan yang sering muncul dan mengganggu saat puasa Ramadhan.
1. Sakit Kepala
Saat menjalani puasa, tubuh tidak memperoleh pasokan gula (glukosa) dari makanan. Akibatnya, tubuh menggunakan lemak sebagai cadangan energi untuk beraktivitas.
Secara bersamaan, otak bisa kekurangan nutrisi sehingga memicu sakit kepala saat puasa. Untuk mengatasinya, disarankan mengonsumsi makanan yang seimbang, serta tidur yang cukup sekitar 7-8 jam.
2. Sembelit
Gangguan pencernaan seperti sembelit juga kerap terjadi saat menjalankan ibadah puasa. Hal itu terjadi saat tubuh banyak menyaring makanan, tetapi pasokan air dan konsumsi serat berkurang.
Cara menghindari sembelit saat berpuasa adalah berbuka dan sahur menggunakan makanan tinggi serat, diimbangi minum air putih yang cukup.
3. Diare
Penyakit ini terjadi karena pola makan yang tidak sehat. Sebagai misal, terlalu banyak mengkonsumsi makanan pedas saat sahur atau berbuka puasa.
Mencegah diare dapat dilakukan dengan tidak langsung makan makanan pedas saat lambung kosong, lalu diimbangi dengan konsumsi buah seperti pepaya, melon, apel, dan sebagainya saat sahur, serta 2 jam sebelum tidur.
4. Sakit Pinggang
Saat berpuasa, tubuh sering terasa lemas sehingga membuat malas beraktivitas. Kekurangan gerak inilah yang kerap jadi penyebab sakit pinggang.
Demi menghindari penyakit tersebut, tetap lakukan aktivitas selama berpuasa. Lakukan stretching atau olahraga ringan, juga konsumsi makanan kaya mineral seperti daging, buah-buahan dan sayuran segar, serta susu.
5. Dehidrasi
Dehidrasi terjadi saat tubuh tidak mendapatkan asupan cairan sepanjang jam berpuasa. Hal itu akan bertambah parah jika tubuh melakukan aktivitas berat. Jika terus dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan mulut kering, mual, pusing, hingga kelelahan.
Agar terhindar dari dehidrasi, pastikan tubuh mendapat asupan air yang cukup ketika sahur. Selain itu, untuk memulihkan tubuh dari dehidrasi, Anda bisa berbuka dengan minuman yang tinggi elektrolit, seperti air kelapa.
6. Tekanan Darah Rendah
Tekanan darah rendah ditandai dengan beberapa gejala seperti keringat berlebih, rasa lemas, letih, lesu, kurang tenaga, lalu pusing saat bangun dari posisi duduk, pucat, hingga merasa ingin pingsan.
Tekanan darah rendah juga terjadi ketika tubuh kekurangan zat garam dan cairan. Menghindari risiko tekanan darah rendah selama Ramadan bisa dilakukan dengan memperbanyak konsumsi cairan dan makanan yang mengandung cukup garam.
7. Asam Lambung Naik
Kondisi perut yang kosong seharian akibat berpuasa berpotensi menaikkan asam lambung. Keadaan tidak nyaman ini bisa bertambah parah apabila Anda melewatkan sahur atau makan terlalu banyak saat buka puasa, serta kebiasaan langsung tidur setelah sahur.
Naiknya asam lambung sering ditandai dengan perut mulas dan mual. Untuk mencegah naiknya asam lambung, hindari makanan yang bersifat asam atau pedas ketika sahur dan buka puasa.
8. Bau Mulut
Kekurangan cairan selama puasa menyebabkan produksi air liur berkurang sehingga mulut terasa kering. Akibatnya, sel-sel mati dan sisa-sisa makanan menjadi menumpuk di mulut dan memicu bau mulut tidak sedap.
Hal ini dapat diatasi dengan rutin menyikat gigi setelah sahur dan berbuka puasa. Selain itu, penting pula menghindari makanan yang membuat bau mulut tak sedap, seperti makanan pedas, bawang, hingga makanan manis.
Penulis: Dwi Nursanti
Editor: Abdul Hadi