Menuju konten utama

Warga Aceh Salat Jumat Di Samping Reruntuhan Masjid

Sejumlah masjid tidak dapat digunakan untuk menjalankan ibadah karena ambruk diterjang gempa. Karenanya, warga memutuskan untuk salat Jumat di samping masjid yang telah roboh itu.

Warga Aceh Salat Jumat Di Samping Reruntuhan Masjid
Sejumlah warga melihat masjid yang runtuh akibat gempa 6.5 SR, di Meuredu, Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12). Kabupaten Pidie Jaya dan sekitarnya diguncang gempa 6.5 SR yang berpusat pada 5.19 LU-96.36 BT, 18 kilometer timur laut Kabupaten Pidie Jaya atau 121 km tenggara Kota Banda Aceh pada kedalaman 10 km. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra.

tirto.id - Setelah bangunannya ambruk akibat diguncang gempa tektonik berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR), sejumlah warga Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, terpaksa menjalankan ibadah salat Jumat di luar masjid.

Dari informasi yang dihimpun Antara, Jumat (9/12/2016), di Masjid Pangwa, Kecamatan Meureudu, terpal sudah dipasang di halaman masjid oleh masyarakat yang akan menjalankan ibadah Salat Jumat dua hari pascabencana alam tersebut.

Masjid untuk tujuh kampung ambruk saat ini yang terlihat hanya cor beton bagian atap masjid saja serta kubah. Sementara itu, bagian dasarnya sudah tidak terlihat lagi.

Untungnya, rubuhnya masjid itu tidak sampai menimbulkan korban padahal di bagian belakang terdapat bangunan untuk para santri. Namun saat terjadi guncangan mereka berlari ke arah bukit karena khawatir dibarengi dengan tsunami.

"Salat Jumat digelar di samping masjid," kata Murniati, warga yang tinggal di samping masjid tersebut.

Ia menceritakan dirinya mengetahui masjid ambruk itu pascagempa karena dirinya sempat menyelamatkan diri ke daerah pebukitan.

"Saya tahunya setelah balik ke rumah, masjid sudah ambruk," katanya.

Disebutkan, para santri di belakang masjid berhasil menyelamatkan diri. "Para santri itu semula hendak Shalat Subuh, namun saat hendak masuk ke masjid terjadi goyangan. Gurunya memerintahkan para santi untuk meninggalkan masjid," katanya.

Sebenarnya ada satu orang santri yang tertidur di masjid, tapi mungkin firasat tengah malam menjelang gempa, dia pulang ke rumahnya, katanya.

Demikian pula, warga Gampong Paruh Keude, masjid miliknya Masjid Jami Nur Abdullah, tidak luput diterjang gempa dahsyarat itu hingga tidak bisa digunakan.

Saat ini, dua eksavator berusaha merobohkan bangunan masjid itu ketimbang berbahaya bagi warga.

"Mungkin kita Salat Jumat di tanah lapang atau di rumah warga," kata Zaini, warga setempat.

Sementara itu, petugas TNI dan Polri bersama masyarakat hari kedua pasca gempa, terus melakukan evakuasi di sejumlah titik yang diduga masih ada korban.

Baca juga artikel terkait KORBAN GEMPA ACEH atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari