Menuju konten utama

Wamenkeu Sebut Kesenjangan Pendapatan Antargender RI Masih Tinggi

Kementerian Keuangan menyebutkan kesenjangan pendapatan antargender atau antara laki-laki dan perempuan di Indonesia saat ini masih tergolong tinggi.

Wamenkeu Sebut Kesenjangan Pendapatan Antargender RI Masih Tinggi
Ilustrasi Kesetaraan Gender. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Kementerian Keuangan menyebutkan kesenjangan pendapatan antargender atau antara laki-laki dan perempuan di Indonesia saat ini masih tergolong tinggi.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan kesenjangan itu tampak dari pengeluaran per kapita laki-laki pada 2018 sebesar Rp15,5 juta per tahun, lebih tinggi ketimbang perempuan, yakni Rp9 juta per tahun.

“Ini menunjukkan adanya gap yaitu gaji antara laki-laki dan perempuan," kata Suahasil dalam acara Summit on Girls di Balai Kartini Jakarta sebagaimana dikutip dari Antara, Selasa (10/12/2019).

Suahasil menuturkan kesenjangan tersebut terjadi akibat adanya stigma yang sudah menjamur di masyarakat seperti peran perempuan harus di rumah dan tidak pantas untuk bekerja merupakan pemikiran yang perlu dibuang.

Menurut Suahasil, hal tersebut wajib dilakukan sebab jika laki-laki dan perempuan memang memiliki kualitas yang sama baiknya, maka seharusnya mendapatkan kesempatan dan besaran gaji yang adil.

Pemerintah ke depan akan terus berupaya menghilangkan celah antara perempuan dan laki-laki dengan melibatkan kedua gender tersebut dalam seluruh kegiatan dan kebijakan pembangunan Indonesia.

“Jangan pernah lelah untuk mengampanyekan kesetaraan gender baik bagi perempuan dan laki-laki, di-mainstream-kan ke kebijakan dan kegiatan kita dari semua kementerian dan semua proses pembangunan Indonesia,” kata Suahasil.

Oleh karena itu, kata Suahasil, perbaikan atau kajian soal kesenjangan pendapatan antargender cukup pantas dilakukan mengingat peran perempuan terhadap seluruh aspek bermasyarakat seperti sektor pendidikan dan pekerjaan sudah mulai meningkat.

Hal itu tercermin dari persentase perempuan terhadap penyaluran beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang setiap tahun makin meningkat yaitu dari 47 persen dari total penerima pada 2013 menjadi 52 persen pada 2019.

“Kalau kita lihat data LPDP di periode-periode pertama penerimaannya didominasi laki-laki tapi sekarang perempuan semakin banyak,” ujarnya.

Di sisi lain, akses perempuan pada pendidikan juga membaik jika dilihat dari Angka Partisipasi Kasar (APK) 2018, di mana perempuan di tingkat SMA sederajat mencapai 81,06 persen, lebih tinggi ketimbang laki-laki yang sebesar 80,33 persen.

Baca juga artikel terkait KESETARAAN GENDER atau tulisan lainnya dari Ringkang Gumiwang

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Antara
Penulis: Ringkang Gumiwang
Editor: Ringkang Gumiwang