Menuju konten utama

Wamenkeu II: Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi Melebihi 8%

Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melebihi dari yang telah dicanangkan harus memiliki mesin pertumbuhan baru.

Wamenkeu II: Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi Melebihi 8%
Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono bersiap memberikan keterangan usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/7/2024). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.

tirto.id - Wakil Menteri Keuangan II, Thomas Djiwandono, pesimistis target pertumbuhan ekonomi lebih dari 8 persen seperti yang dicanangkan oleh presiden terpilih, Prabowo Subianto, dapat dicapai. Pasalnya, menurut dia, untuk mendorong pertumbuhan tersebut harus memiliki mesin pertumbuhan baru.

"Saya bisa katakan di sini, nggak mungkin kita mencapai angka-angka yang lebih tinggi dari yang sudah dicanangkan kalau kita tidak mencari growth engine yang baru," kata Thomas dalam acara APBN 2025: Stabilitas, Inklusivitas, Keberlanjutan, di Anyer, Kabupaten Serang, Banten, Rabu (25/9/2024).

Menurut Thomas, mesin pertumbuhan ekonomi ke depan akan menjadi Pekerjaan Rumah (PR) besar untuk kabinet Prabowo Subianto. Harus ada sektor-sektor lain yang perlu didalami seperti halnya proses hilirisasi komoditas yang belum tersentuh.

"Tapi kan kita tahu bahwa kalau kita hanya melihat ke sektor tersebut juga tidak mungkin," kata dia.

Di sisi lain, kata Thomas, kondisi perekonomian Indonesia saat ini masih ditopang oleh konsumsi. Pada kuartal II-2024 komponen konsumsi rumah tangga berkontribusi sebesar 54,53 persen, atau tumbuh kuat 4,93 persen.

"Ini juga kita harus topang terus nih bagaimana konsumsi jalan. Tapi juga bagaimana kita mencari investasi-investasi baru dari sektor-sektor lain," ujarnya.

Kendati pesimistis mencapai lebih dari 8 persen dalam lima tahun ke depan, namun Thomas yakin pertumbuhan ekonomi ke depan akan lebih baik.

"Jadi kita tahulah bahwa target itu tidak mungkin bisa dilakukan langsung dari 5,11 persen saat ini tiba-tiba naik 3 persen ekonomi growth ya kan," jelasnya.

"Nah, apakah kita akan mencapai target-target lebih tinggi dari 5,2 persen di RAPBN 2025? Kembali lagi, biarlah kami dengan Pak Prabowo bekerja, yang penting kan kita sudah punya landasan yang sangat baik," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Irfan Teguh Pribadi