tirto.id - Wakil Menteri Keuangan II, Thomas Djiwandono, menilai pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicita-citakan Presiden Terpilih Periode 2024-2029, Prabowo Subianto, bukanlah mimpi. Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi itu adalah target ambisius yang harus dicapai oleh Indonesia.
Laki-laki yang karib disapa Tommy Djiwa itu mengatakan pertumbuhan 8 persen dapat dicapai dengan menerapkan ekonomi digital dan ekonomi hijau.
"Dan untuk melakukannya, kita harus memanfaatkan mesin pertumbuhan baru, seperti ekonomi digital dan ekonomi hijau," kata Tommy dalam acara International Seminar on Strategy for Escaping Middle Income Trap and Growth Academy ASEAN, di kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2024).
Implementasi ekonomi digital dan ekonomi hijau menjadi penting karena ekonomi Indonesia harus tumbuh dengan inklusif dan ramah lingkungan. Dalam hal ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia harus disasarkan pada kesetaraan sosial, melindungi sumber daya alam dan perubahan iklim.
"Visi ini sejalan dengan Laporan Pembangunan Dunia 2024, yang menyoroti dua strategi utama. Pertama, beralih dari pertumbuhan yang berfokus pada investasi ke menggabungkan investasi dengan adopsi teknologi. Dan kedua, pada akhirnya mengintegrasikan inovasi ke dalam keduanya," terang Tommy.
Agar strategi ini berhasil, kolaborasi dengan negara-negara lain, baik di ASEAN dan juga seluruh dunia harus dilakukan. Dalam hal ini, Tommy menilai, hubungan erat antara presiden baru dengan para pemimpin regional akan semakin memperkuat posisi Indonesia di ASEAN.
Pun dengan hubungan baik Indonesia dengan negara-negara lain di dunia yang juga akan membuat nama Indonesia semakin dikenal di tingkat global.
"Dengan bekerja sama, baik di dalam negara kita maupun di seluruh kawasan ASEAN, kita dapat memanfaatkan kekuatan kolektif kita dan mengatasi tantangan bersama. Kerja sama regional sangat penting untuk mencapai tujuan bersama dan menciptakan masa depan yang lebih sejahtera bagi semua," pungkas Tommy.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Bayu Septianto
