tirto.id - Hidayat Nur Wahid selaku Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) mengatakan bahwa Islam di Indonesia adalah Islam yang moderat dan antiterorisme. Ia juga mengharapkan, Islam di Indonesia dapat berfungsi sebagai pusat kerja sama pemikiran.
"Ke depannya kita harapkan seperti juga harapan Presiden (Joko Widodo) agar Islam Indonesia menjadi pusat kerja sama pemikiran," kata Hidayat Nur Wahid dalam rilis di Jakarta, Senin (1/8/2016).
Sebagaimana diketahui, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid telah menghadiri pelaksanaan Konferensi Islam Washatiyah yang berlangsung di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) 30 Juli - 1 Agustus 2016.
Hidayat menjelaskan, kegiatan tersebut terselenggara berkat kerja sama dengan Rabithoh Al 'Aalam Al Islami, yang berbasis di Arab Saudi. Kegiatan tersebut diharapkan dapat meluruskan berbagai pandangan sebagian masyarakat yang memandang Saudi secara negatif.
Ia juga mengatakan bahwa sesungguhnya Saudi adalah negara antiterorisme dan sektarianisme.
Pelaksanaan konferensi itu, kata dia, juga diharapkan dapat mengoreksi atau meluruskan pandangan sebagian kelompok dalam umat Islam yang selama ini dinilai terkotak-kotak dan terikut arus yang dapat mengarah kepada terorisme.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga mengutarakan harapannya agar kerja sama dengan Saudi dan negara-negara Islam pada umumnya bisa terus dilakukan secara berkelanjutan.
Sebagaimana diberitakan, Sekretaris Jenderal Konferensi Cendekiawan Muslim, Ulama, dan Sufi Sedunia (ICIS) Hasyim Muzadi menekankan pentingnya menyebarkan paham Islam yang moderat dan toleran di kawasan Nusantara.
"Moderasi ini maknanya secara komprehensif bukan hanya moderasi di bidang akidah, tetapi juga syariah," kata Hasyim Muzadi saat acara penutupan konferensi ICIS IV di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim di Malang, Jatim, 25 November 2015.
Menurut Hasyim Muzadi, nilai-nilai dalam Pancasila itu sendiri juga merupakan pengejawantahan atau perwujudan dari ajaran Islam itu sendiri.
Mantan Ketua Umum PBNU itu juga menyatakan bahwa moderasi itu juga bukan hanya "hablum minallah" (hubungan manusia dengan Allah) tetapi juga "hablum minannas" (hubungan sesama manusia).
"Moderasi basisnya rahmatan lil alamin (rahmat semesta alam)," ujarnya.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto