tirto.id - Pameran bisnis dan hiburan Jakarta Fair 2022 membukukan nilai transaksi senilai Rp7,3 triliun selama 39 hari penyelenggaraan sejak 9 Juni hingga 17 Juli 2022. Hal itu disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.
"Setelah dua tahun karena pandemi tidak diselenggarakan, tahun ini tidak kurang 6,9 juta pengunjung dengan total omzet Rp7,3 triliun," kata Riza pada penutupan Jakarta Fair di Kemayoran, Jakarta, Minggu malam.
Jakarta Fair atau Pekan Raya Jakarta (PRJ) baru diadakan setelah vakum selama dua tahun akibat pandemi COVID-19. Acara tahunan itu terakhir dilaksakan pada 2019.
Jakarta Fair 2019 mencatatkan nilai transaksi hingga Rp7,5 triliun dengan pengunjung mencapai 6,8 juta selama 40 hari kegiatan.
"Mudah-mudahan dengan tema bangkitnya perekonomian Jakarta dan dengan adanya Jakarta Fair akan memberikan kontribusi tersendiri yang luar biasa," kata Riza.
Menurut Riza, ajang pameran itu juga menjadi kesempatan bagi promosi produk lokal dan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
"Pameran ini juga memberikan peluang kewirausahaan bagi masyarakat dan mengangkat level para perajin, UMKM, koperasi, bahkan pedagang kaki lima bisa naik kelas hadir di sini," katanya.
Riza menyebut Jakarta Fair merupakan ajang pameran terbesar di Asia Tenggara serta ajang terlama dan terlengkap di Jakarta.
Sementara itu, Managing Director of Jakarta International Expo (JIExpo) Prajna Murdaya menjelaskan selama 39 hari, ajang pameran itu diikuti sekitar 2.500 peserta dengan 1.500 gerai.
"Sebanyak 35 persen di antaranya adalah UMKM dan turut membantu menyerap puluhan ribu tenaga kerja," ucapnya.
Selain ajang pameran bisnis termasuk UMKM, Jakarta Fair juga dimeriahkan hiburan dari para musisi kenamaan.
Editor: Gilang Ramadhan