Menuju konten utama

Usai Sepakati AETS Ke-6, Total Ekspor Karet RI 941.791 Ton

Kementerian Perdagangan menyepakati pengurangan ekspor karet, tapi masih tetap mengekspor berbagai jenis karet alam. 

Usai Sepakati AETS Ke-6, Total Ekspor Karet RI 941.791 Ton
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kedua kiri), Menko Perekonomian Darmin Nasution (kiri) dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan) menyadap pohon karet usai Silaturahmi Bersama Petani Karet di Perkebunan Rakyat Desa Lalang, Sembawa, Banyuasin, Sumatera Selatan, Sabtu (9/3/2019). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/wsj.

tirto.id - Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kementerian Perdagangan, Kasan Muhri mengatakan, perjanjian Agreed Export Tonnage Scheme (AETS) Ke-6 antarnegara ASEAN bertujuan untuk memperbaiki harga karet di dunia.

"Agreed Export Tonnage Scheme Keenam untuk komoditi karet alam dilaksanakan melalui pengurangan volume ekspor komoditi karet alam sebesar 98.160 ton untuk periode 1 April 2019 sampai dengan 31 Juli 2019," kata Kasan, di Kementeriuan Perdagangan, Senin (1/4/2019).

Meski terjadi pengurangan ekspor karet alam, kata Kasan, Indonesia masih mengekspor. Pada periode 1 April 2019-31 Juli 2019, total ekspor karet alam RI sebesar 941.791 ton.

Rinciannya sepanjang periode itu, yakni April sebesar 256.863 ton; Mei sebesar 245.015 ton; Juni sebesar 173.880 ton; dan Juli sebesar 266.033 ton.

Komoditi karet alam yang diekspor terdiri atas concentrated latex/centrifuged latex (lateks pekat) yang termasuk dalam pos tarif/HS 400110. Kemudian, karet alam jenis ribbed smoked sheet rubber (RSS) yang termasuk dalam Pos Tarif/HS 400121.

Setelah itu, karet alam jenis technically specified rubber (TSR) yang termasuk dalam pos tarif/HS 400122.

Kemudian, karet alam jenis mixture rubber yang termasuk dalam pos tarif/HS 400280 dan karet alam jenis compounded rubber yang termasuk dalam pos tarif/HS 400510, 400520, 400591, dan 400599.

Diketahui, harga karet sempat merosot hingga mencapai kisaran 1,21 dolar AS per kilogram pada November 2018.

Menurut Kasan, harga tersebut kini mulai terkerek naik menuju kisaran 1,4 dolar AS per kilogram setelah adanya pertemuan International Tripartite Rubber Council pada Desember 2018 di Putrajaya, Malaysia.

Kebijakan pengurangan ekspor karet juga ditempuh negara lain seperti Malaysia dan Thailand yang disepakati dalam AETS Ke-6.

Baca juga artikel terkait EKSPOR KARET atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Bisnis
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali