tirto.id - Usai terjadinya kerusuhan dalam Aksi 22 Mei 2019, sebagian besar toko di Thamrin City, Jakarta Pusat, sudah mulai buka pada Kamis (23/5/2019). Namun, beberapa pedagang yang berjualan di pusat perbelanjaan itu mengeluhkan masih sepinya pembeli.
Fenny, salah seorang penjual di Thamrin City mengatakan, kemarin saat terjadi aksi, ia memilih untuk tidak berjualan meskipun mal tetap buka. Perempuan berusia 36 tahun ini mengaku takut karena kerusuhan yang terjadi.
“Enggak ada arahan untuk enggak jualan sebenarnya, tapi takut, orang rusuh begitu. Daripada memaksa datang terus enggak bisa ke luar,” kata pemilik Toko Oseo Ladies ini.
Kerusuhan yang terjadi kemarin berdampak pada pendapatan Fenny. Biasanya, Fenny mampu mengantongi sekitar Rp3 juta per hari. Ia juga mengeluhkan sepinya pembeli yang tampaknya masih agak khawatir.
“Habis demo kemarin ya sepi. Ada sih yang beli, tapi ya sepi. Orang masih pada takut ke luar kayaknya," keluh Fenny.
Hal serupa juga dirasakan pedagang lainnya, Siti Nurhayati. Akibat kerusuhan kemarin, ia terpaksa menutup toko pakaian dalam miliknya yang berlokasi di Lantai 1 Blok H, Thamrin City.
"Kalau kemarin buka juga bakal sepi. Orang kan pada libur, enggak berani ke mana-mana,” ujar Siti.
“Katanya sih ada yang jualan, tapi cuma satu-dua. Sebenarnya mau nekat berangkat sih kemarin, tapi terus dilarang sama teman," imbuhnya.
Siti mengungkapkan bahwa sebenarnya masa jelang Lebaran seperti sekarang adalah kesempatan untuk meraup untung lebih. Namun, hingga siang hari ini, belum ada pembeli yang mampir ke tokonya.
Penulis: Widia Primastika
Editor: Iswara N Raditya