tirto.id - Ahli dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tiba di Cina pada hari Senin (10/2/2020) untuk membantu mengendalikan epidemi coronavirus atau 2019-nCoV.
Dikutip dari CNN, tim WHO di Cina dipimpin oleh Bruce Aylward. Kedatangan WHO ini usai menghadapi kritik yang meningkat atas keputusan awalnya untuk tidak mengumumkan darurat kesehatan global.
WHO juga dikritik atas pujian berlebihan atas penanganan Cina terhadap krisis corona. Sedangkan Beijing menghadapi kritikan dari dalam negeri karena kematian dokter Li Wenliang, dan penyensoran berita.
Dikutip dari Reuters, Tedros, yang bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping di Beijing bulan lalu membutuhkan hampir dua minggu untuk mendapatkan lampu hijau dari pemerintah Cina guna mengirim tim WHO ke negara tersebut.
"Bruce dan rekan-rekannya akan bekerja sama dengan rekan-rekan asal Cina guna memastikan kami memiliki keahlian yang tepat dalam tim untuk menjawab permasalahan yang ada," kata Tedros pada konferensi pers.
“Kami berharap seluruh tim akan bergabung dengan mereka sesegera mungkin. Tim bisa berkisar antara 10 dan 15.”
Saat ini jumlah kematian akibat virus corona Wuhan telah meningkat menjadi lebih dari 1.000 pada hari Selasa (11/2/2020) berdasarkan data Coronavirus 2019-nCoV Global Cases by Johns Hopkins CSSE.
Otoritas kesehatan Cina mengatakan 108 orang meninggal akibat virus corona pada Senin (10/2/2020), dengan sebagian besar kematian itu terjadi di provinsi Hubei, ibu kotanya adalah Wuhan - kota tempat virus pertama kali ditemukan.
Secara global jumlah total kematian mencapai 1.018 dengan dua kematian terjadi di luar Cina yakni satu korban di Filipina dan satu di Hong Kong.
Secara global, tercatat 43.090 orang telah didiagnosis dengan virus corona. Mayoritas terjadi di Cina. Namun sekitar 4.000 pasien yang telah dirawat di rumah sakit karena virus corona dinyatakan pulih.
Editor: Agung DH