tirto.id - Perkembangan kasus corona COVID-19 masih terus bertambah di sejumlah negara di dunia, termasuk di Indonesia.
Menurut data terkini dari situs Worldometers, hingga Jumat, 2 Juli 2021 pukul 15.00 WIB, angka kasus corona secara global telah mencapai 183,433,694 dengan 3,971,688 kematian.
Jumlah pasien sembuh sebanyak 167,941,372, sementara kasus aktif saat ini tercatat sebanyak 11,520,634, yang mana 99,3 persen dalam keadaan bergejala ringan dan sisanya 0,7 persen dalam kondisi bergejala berat atau bahkan kritis.
Amerika Serikat masih tercatat sebagai negara dengan jumlah kasus terkonfirmasi paling banyak di dunia, yaitu 34,561,403, dengan 620,645 kematian.
Ada laporan sebanyak 4,314 kasus baru di India dalam 24 jam terakhir. Negara yang kini menempati urutan ke-2 tersebut mencatatkan total kasus terkonfirmasi sebanyak 30,458,251.
Negara dengan jumlah kasus terbanyak nomor 3 adalah Brazil dengan 18,622,304, disusul Prancis 18,622,304 kasus dan mengekor Turki 5,430,940 kasus.
WHO: Kerumunan Euro 2020 picu peningkatan infeksi COVID-19
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, kerumunan orang di stadion-stadion sepak bola Euro 2020 serta di pub dan bar telah memicu peningkatan infeksi COVID-19 di Eropa.
Penurunan kasus virus corona selama 10 minggu di kawasan tersebut telah berakhir dan gelombang infeksi baru tidak dapat dihindari jika penggemar sepak bola dan lainnya lengah, kata WHO.
"Kita perlu melihat lebih dari sekadar stadion itu sendiri," kata petugas darurat senior WHO Catherine Smallwood kepada wartawan, Kamis.
Pekan lalu, jumlah kasus baru naik 10 persen, dipicu oleh pencampuran kerumunan di kota-kota tuan rumah Euro 2020, perjalanan dan pelonggaran pembatasan sosial, kata WHO seperti dilansir Antara.
“Kita perlu melihat bagaimana orang-orang sampai di sana, apakah mereka bepergian dengan konvoi bus besar yang penuh sesak? Dan ketika mereka meninggalkan stadion, apakah mereka pergi ke bar dan pub yang ramai untuk menonton pertandingan? Peristiwa kecil terus-menerus inilah yang mendorong penyebaran virus," ujar Smallwood.
Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer menegaskan, keputusan badan sepak bola Eropa UEFA untuk mengizinkan kerumunan besar di Euro 2020 "sama sekali tidak bertanggung jawab".
UEFA mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Reuters bahwa langkah-langkah mitigasi di kota-kota tuan rumah "sepenuhnya selaras dengan peraturan yang ditetapkan oleh otoritas kesehatan masyarakat setempat yang kompeten".
Peningkatan kasus COVID-19 baru terjadi karena varian virus Delta yang lebih menular menyebar dengan cepat ke seluruh Eropa.
Hampir 2.000 orang yang tinggal di Skotlandia telah menghadiri acara Euro 2020 saat terinfeksi COVID-19, dengan banyak yang menghadiri pertandingan penyisihan grup melawan Inggris di London pada 18 Juni, kata pihak berwenang Skotlandia, Rabu (30/6).
Peningkatan infeksi telah menimbulkan kekhawatiran bahwa gelombang ketiga dapat menyebar ke seluruh Eropa pada musim gugur jika orang tidak divaksin.
"Kekhawatiran akan lonjakan musim gugur masih ada, tetapi apa yang kita lihat sekarang adalah bahwa itu mungkin datang lebih awal," kata Smallwood.
Update Corona Indonesia Sore Ini
Indonesia menempati urutan ke-17 dunia dengan total kasus terkonfirmasi saat ini mencapai 2,203,108. Angka ini adalah yang tertinggi di Asia Tenggara.
Menurut catatan Satgas COVID-19, terjadi ada lonjakan kasus yang memecahkan rekor sepanjang pandemi, yaitu bertambahkan 24,836 kasus positif dalam 24 jam terakhir, menurut hasil pemeriksaan PCR.
Sebanyak 14,458 orang saat ini sedang membutuhkan perawatan medis, sehingga total kasus aktif saat ini sebanyak 253,826.
Angka kesembuhan harian bertambah sebanyak 9,874, sehingga total akumulasi menjadi 1,890,287.
Ada tambahan 504 kasus kematian dalam 24 jam, dan mencatatkan total kasus sebanyak 58,995.
Pada perkembangan vaksinasi, ada 30,184,392 orang yang telah mendapatkan dosis pertama mereka, sementara itu yang telah menyelesaikan dosis vaksin ke-2 sebanyak 13,624,157 orang.
Editor: Yantina Debora