Menuju konten utama
Berita COVID-19 Hari Ini

Update Corona Dunia 1 Februari, WHO: Darurat COVID-19 Sudah Setahun

Update Corona di dunia hari ini dan WHO sebut keadaan darurat kesehatan masyarakat sudah berjalan satu tahun.

Update Corona Dunia 1 Februari, WHO: Darurat COVID-19 Sudah Setahun
Ilustrasi tes usap (swab test) COVID-19. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.

tirto.id - Kasus virus Corona di dunia masih terus mengalami peningkatan, khususnya yang terinfeksi COVID-19.

Selain itu, jumlah korban yang meninggal dunia juga semakin bertambah. Meski demikian, pasien yang dinyatakan berhasil sembuh grafiknya ikut meningkat pula.

Hingga Senin (1/2/2021) pagi, data Worldometers mencatat, positif Coronavirus di dunia telah mencapai 103.503.821 kasus dan yang meninggal dunia menjadi 2.236.975 orang.

Sedangkan pasien yang sembuh dari virus mematikan ini adalah 75.108.620 kasus. Saat ini, kasus aktif terkonfirmasi sebanyak 26.153.711.

Dari jumlah tersebut, 26.050.226 (99,6%) dalam kondisi ringan dan 108.000 (0,4%) kondisinya serius atau kritis.

Berikut ini 10 negara dengan kasus Corona terbanyak di dunia pada hari ini:

1. Amerika Serikat: 26.763.763 kasus, 452.225 orang meninggal dunia, dan 16.403.839 pasien sembuh.

2. India: 10.758.619 kasus, 154.428 orang meninggal dunia, dan 10.433.988 pasien sembuh.

3. Brasil: 9.204.731 kasus, 224.534 orang meninggal dunia, dan 8.027.042 pasien sembuh.

4. Rusia: 3,850,439 kasus, 73,182 orang meninggal dunia, dan 3.300.004 pasien sembuh.

5. Inggris: 3.817.176 kasus, 106.158 orang meninggal dunia, dan 1.673.936 pasien sembuh.

6. Prancis: 3.197.114 kasus, 76.057 orang meninggal dunia, dan 224.406 pasien sembuh.

7. Spanyol: 2.830.478 kasus dan 58.319 orang meninggal dunia.

8 .Italia: 2.553.032 kasus, 88.516 orang meninggal dunia, dan 2.010.548 pasien sembuh.

9. Turki: 2.477.463 kasus, 25.993 orang meninggal dunia, dan 2.362.415 pasien sembuh.

10. Jerman: 2.225.659 kasus, 57.777 orang meninggal dunia, dan 1.921.700 pasien sembuh.

Indonesia sendiri berada di urutan ke-19 dengan 1.078.314 kasus, 29.998 orang meninggal dunia, dan 873.221 pasien sembuh.

WHO: Keadaan Darurat COVID-19 Sudah Berjalan Satu Tahun

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa 30 Januari 2021 menandai satu tahun sejak diumumkannya keadaan darurat kesehatan masyarakat atas wabah virus korona baru COVID-19.

"Saat itu, ada kurang dari 100 kasus penyakit yang sekarang kita sebut COVID-19, dan tidak ada kematian, di luar Cina. Minggu ini, tercapai 100 juta kasus yang dilaporkan dan lebih banyak kasus telah dilaporkan dalam dua minggu terakhir dibandingkan enam bulan pertama pandemi," kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Setahun yang lalu, kata Tedros, ia mengatakan jika dunia memiliki jendela peluang untuk mencegah penyebaran virus Corona secara luas. Tetapi hanya beberapa negara saja yang memperhatikan seruan itu, sementara beberapa lainnya tidak.

"Sekarang, vaksin memberi kita kesempatan lain untuk mengendalikan pandemi. Kita tidak boleh menyia-nyiakannya. Pandemi telah mengekspos dan mengeksploitasi ketidaksetaraan dunia kita," ujarnya.

Menurutnya, dunia telah mencapai titik balik kritis dalam pandemi. Namun ini juga merupakan titik balik dalam sejarah untuk menghadapi krisis bersama.

"Dapatkah negara bersatu dalam pendekatan yang sama? Ketika sebuah desa terbakar, tidak masuk akal jika sekelompok kecil orang menimbun semua alat pemadam untuk mempertahankan rumah mereka sendiri. Api akan lebih cepat padam jika setiap orang memiliki alat pemadam dan bekerja sama secara serempak," katanya mengumpamakan.

Dia menyebutkan, untuk saat ini, vaksin adalah sumber daya yang terbatas. Karenanya harus digunakan seefektif dan seadil-adilnya. Jika bisa melakukan itu, maka nyawa akan diselamatkan.

"Itulah mengapa saya menantang para pemimpin pemerintah dan industri bekerja sama untuk memastikan bahwa dalam 100 hari pertama tahun 2021, vaksinasi pekerja kesehatan dan lansia sedang dilakukan di semua negara," jelasnya.

Tedros berpesan kepada pemerintah untuk mengutamakan vaksinasi pada petugas kesehatan dan orang tua, dan membagikan kelebihan dosis dengan COVAX, sehingga negara lain dapat melakukan hal yang sama.

"Pesan saya kepada orang-orang di negara-negara yang sekarang meluncurkan vaksin adalah: Gunakan suara Anda untuk mengadvokasi pemerintah Anda agar berbagi dosis. Jika Anda adalah seseorang yang berisiko lebih rendah, harap tunggu giliran Anda," terangnya.

Petugas kesehatan dan perawatan, lanjutnya, telah berada di garis depan pandemi, tetapi seringkali kurang terlindungi dan terlalu terpapar. Mereka membutuhkan vaksin sekarang.

"Mereka dan keluarga mereka telah membayar harga yang sangat tinggi dalam pandemi ini. Melindungi orang yang melindungi kita adalah hal yang benar dan cerdas untuk dilakukan," tutupnya.

Baca juga artikel terkait UPDATE CORONA DUNIA atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Agung DH