tirto.id - Kasus coronavirus COVID-19 di seluruh dunia mencapai 1.429.437 pada Rabu (8/4/2020), menurut data dari John Hopkins hingga pukul 10.00 WIB. Dari jumlah tersebut, sebanyak 398.785 kasus, atau yang terbanyak, berada di Amerika Serikat.
Kota New York mengalami lonjakan kasus kematian virus corona COVID-19. Angka kematian akibat corona di New York City secara resmi melampaui jumlah orang yang terbunuh saat peristiwa World Trade Center pada 9/11.
Setidaknya 3.202 orang telah meninggal di New York City akibat COVID-19, menurut hitungan yang dirilis Selasa (7/4/2020) oleh kota tersebut. Di AS, jumlah kematian mencapai sekitar 11.000, dengan lebih dari 370.000 infeksi dikonfirmasi.
Di Inggris, Perdana Menteri Boris Johnson tetap dalam perawatan intensif karena positif virus corona, sementara pemimpin Jepang menyatakan keadaan darurat selama sebulan untuk Tokyo dan enam wilayah lain untuk menjaga virus agar tidak menyebar di antara populasi orang tua di dunia.
Ketika puluhan juta orang beralih ke konferensi video untuk tetap terhubung selama pandemi coronavirus, banyak yang melaporkan mengalami peretasan, mengalami ancaman, mendapat pesan rasis, anti-gay atau anti-Semit, atau menampilkan gambar-gambar porno. Peretasan ini telah menarik perhatian FBI dan lembaga penegak hukum lainnya.
AP News mewartakan, Presiden Donald Trump mengancam akan membekukan dana AS untuk Organisasi Kesehatan Dunia dan mengatakan organisasi tersebut "melewatkan panggilan" soal pandemi coronavirus COVID-19.
Di sebuah kompleks perumahan di kota Sale, Maroko, lebih dari 900 orang tinggal di kamar yang penuh sesak tanpa air mengalir atau penghasilan untuk mendukung kehidupan mereka.
Sementara Afrika Utara memasuki lockdown total pada pertengahan Maret, isolasi diri dan jarak sosial adalah kemewahan yang tidak mampu dimiliki keluarga di kompleks Sale tersebut.
Bagi kebanyakan orang, coronavirus menyebabkan gejala ringan atau sedang, seperti demam dan batuk yang hilang dalam dua hingga tiga minggu.
Untuk beberapa orang, terutama orang dewasa yang lebih tua dan orang-orang dengan masalah kesehatan yang ada, dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah, termasuk pneumonia dan kematian. Sebagian besar orang pulih dari penyakiti ini.
Salah satu cara terbaik untuk mencegah penyebaran virus adalah mencuci tangan dengan sabun dan air. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit merekomendasikan mencuci dengan air hangat atau dingin dan kemudian memakai sabun selama 20 detik di antara punggung tangan, di antara jari-jari dan di bawah kuku sebelum dibilas.
Sementara itu, di Italia penambahan kasus baru yang dilaporkan 3.039 pada Selasa (7/4/2020) dalam periode 24 jam. Italia belum mengalami angka harian kasus yang rendah sejak minggu-minggu awal wabah. Secara total, Italia memiliki 135.586 kasus yang dikonfirmasi dan 16.523 kematian akibat wabah COVID-19.
Editor: Agung DH