tirto.id - Jumlah kasus virus corona COVID-19 di seluruh dunia meningkat jadi lebih dari 4,8 juta. Menurut data Worldometers pada Senin (18/5/2020) pukul 09.30 WIB, kasus COVID-19 yang dikonfirmasi mencapai 4.801.875 dan kematian sejumlah 316.671.
Dari jumlah 4,8 juta itu, sebanyak 2.627.034 merupakan kasus aktif, dengan 2.582.217 atau 98 persen orang berada dalam kondisi sedang atau tidak parah dan 44.817 atau 2 persennya dalam kondisi serius atau kritis.
Kasus COVID-19 yang dinyatakan tidak aktif sebanyak 2.174.841 dengan rincian sebesar 85 persen atau 1.858.170 dinyatakan sembuh dan sekitar 15 persen atau 316.671 meninggal dunia.
Diwartakan CNN.com, beberapa berita corona dari seluruh dunia, di antaranya India yang memperpanjang lockdown. Pembatasan akan berlanjut hingga setidaknya 31 Mei. Pada hari Minggu, India melaporkan lonjakan terbesar kasus COVID-19 yaitu 4.987 kasus.
Di Inggris, hampir setengah dari dokter bekerja dalam ketakutan selama pandemi terhadap kesehatan mereka, menurut sebuah survei baru oleh Royal College of Physicians. Survei menemukan 48% dari 1.582 responden melaporkan merasa prihatin atau sangat peduli terhadap kesehatan mereka.
Sementara itu Afrika Selatan mengalami lonjakan satu hari tertinggi dari kasus virus corona yang dilaporkan pada hari Minggu dengan peningkatan 1.160 infeksi, menjadikan total kasus COVID-19 di negara itu 15.515.
Di New York, lebih dari 5.000 anggota Departemen Kepolisian New York telah kembali bekerja penuh waktu setelah pulih dari coronavirus. Sekitar 149 anggota masih sakit karena virus.
Sementara itu di Italia, Menteri Kesehatan Italia Roberto Speranza telah meminta warga untuk "tetap berhati-hati" ketika negara itu telah melakukan pembukaan kembali setelah lockdown. Ia memperingatkan, "bagian yang sulit" akan dimulai kemudian.
Virus corona baru yang menyebabkan penyakit COVID-19 diperkirakan tidak akan hilang, dan bisa jadi keberadaannya terus berdampingan dengan kehidupan manusia.
Perkiraan tersebut disampikan oleh direktur kedaruratan Badan Kesehatan Dunia (WHO) Dr. Mike Ryan untuk merespons sejumlah prediksi tentang kapan virus corona hilang dari muka bumi.
Menurut Ryan, meskipun vaksin COVID-19 pada akhirnya ditemukan, upaya serius untuk mencegah penularan virus corona tetap dibutuhkan.
Dalam pernyataannya yang lain, Ryan menegaskan penemuan vaksin sekaligus pendistribusiannya secara merata di dunia, sangat penting dalam penanggulangan Covid-19. Kata dia, kini setidaknya sudah ada 100 jenis vaksin yang sedang dikembangkan.
"Vaksin itu harus tersedia, harus sangat efektif, harus tersedia untuk semua orang dan kita harus menggunakannya,” ujar dia, seperti dilansir CBS News pada 15 Mei 2020.
Sebagian ahli optimistis vaksin Covid-19 sudah tersedia setelah satu tahun ke depan. Bahkan, para ilmuwan di Universitas Oxford dan Imperial College London meyakini vaksin sudah ada pada bulan September 2020.
Editor: Agung DH