Menuju konten utama

Update Corona 18 Mei 2020 di Indonesia & Dunia: Data Kasus Hari Ini

Update corona di Indonesia hari ini: jumlah kasus positif covid-19 telah mencapai lebih dari 18 ribu pasien pada 18 Mei 2020.

Update Corona 18 Mei 2020 di Indonesia & Dunia: Data Kasus Hari Ini
Ilustrasi virus corona. foto/istockphoto

tirto.id - Angka infeksi virus corona (Covid-19) telah menembus 18 ribu pasien pada hari ini. Data tersebut diumumkan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada Senin sore, 18 Mei 2020.

Detailnya, total jumlah kasus positif corona di Indonesia saat ini telah sebanyak 18.010 pasien. Dalam 24 jam terakhir, ada 496 kasus baru yang terkonfirmasi positif corona.

Sebanyak 4.324 pasien Covid-19 sudah sembuh. Ada 195 kasus kesembuhan baru dalam sehari belakangan. Sedangkan angka kematian pasien positif corona di Indonesia telah mencapai 1.191 jiwa, atau bertambah 43 pada hari ini.

Sementara upaya mendeteksi kasus Covid-19 dengan tes Real-Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) dan Tes Cepat Molekuler (TCM) sudah dilakukan terhadap 190.660 spesimen, yang berasal dari 143.035 orang. Data ini merupakan angka yang terhitung sejak 1 April lalu.

Sedangkan untuk data Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Gugus Tugas mengubah penyajiannya dengan tidak lagi menunjukkan angka akumulasi kasus. Pada hari ini, Gugus Tugas hanya menampilan data ODP yang masih dipantau serta PDP yang sedang menjalani pengawasan.

Data Gugus Tugas tersebut menunjukkan jumlah ODP yang sedang menjalani pemantauan saat ini sebanyak 45.047 orang. Adapun PDP yang sampai hari ini masih diawasi mencapai 11.422 jiwa.

Detail update kasus positif corona di Indonesia pada 18 Mei 2020:

  • Kasus positif baru: 496 orang
  • Total kasus positif: 18.010 orang
  • Total pasien sembuh: 4.324 orang
  • Total pasien meninggal: 1.191 orang
  • Total pasien masih dirawat: 12.495 orang
  • Total PDP masih diawasi: 11.422 orang
  • Totak ODP masih dipantau: 45.047 orang
  • Kasus dites PCR dan TCM: 143.035 orang
Belasan ribu kasus positif corona di Indonesia berasal dari 389 kabupaten/kota di 34 provinsi. Data ini menunjukkan penularan Covid-19 di tanah air semakin merata dan menjangkau kawasan yang luas.

Jumlah kasus positif corona di DKI Jakarta kini telah melampaui angka 6 ribu pasien. Sedangkan provinsi selain DKI yang memiliki jumlah kasus di atas 1000 pasien sudah ada empat, yakni Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan.

Jawa Timur masih terus mengalami lonjakan kasus sehingga jumlah pasien positif corona di daerah ini telah melebihi angka 2000 orang. Dalam 24 jam terakhir, Jatim mengalami penambahan kasus baru yang tertinggi di antara 34 provinsi, yakni 144 pasien.

Penambahan kasus baru tertinggi setelahnya berasal dari dua provinsi luar Jawa. Selawesi Selatan dan Kalimantan Selatan sama-sama mempunyai 66 kasus baru dalam sehari terakhir.

Angka kasus baru di ibu kota dan daerah sekitarnya pada hari ini justru jauh lebih rendah, atau berkebalikan denga situasi di pekan-pekan sebelumnya. DKI Jakarta hanya melaporkan 49 kasus baru. Sementara Jawa Barat dan Banten masing-masing melaporkan 25 dan 27 kasus baru pada hari ini.

Berikut daftar 10 provinsi dengan jumlah kasus positif corona terbanyak pada hari ini:

DKI Jakarta: 6.095 kasus, 463 meninggal, 1.307 sembuh

Jawa Timur: 2.296 kasus, 209 meninggal, 337 sembuh

Jawa Barat: 1.677 kasus, 123 meninggal, 397 sembuh

Jawa Tengah: 1.165 kasus, 70 meninggal, 252 sembuh

Sulawesi Selatan: 1.017 kasus, 55 meninggal, 337 sembuh

Banten: 677 kasus, 62 meninggal, 162 sembuh

Sumatera Selatan: 537 kasus, 13 meninggal, 73 sembuh

Kalimantan Selatan: 438 kasus, 44 meninggal, 73 sembuh

Sumatera Barat: 409 kasus, 22 meninggal, 107 sembuh

Papua: 383 kasus, 6 meninggal, 48 sembuh

Update Corona Dunia Hari Ini: Sudah Hampir 5 Juta Kasus

Jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) di seluruh dunia terus menunjukkan peningkatan sehingga makin mendekati angka 5 juta pasien. Berdasarkan data Worldometers, sampai 18 Mei 2020, sudah ada 4.815.707 kasus positif Covid-19 di dunia.

Data yang diperbarui pukul 15.26 WIB, pada hari ini tersebut juga menunjukkan 1.863.381 pasien Covid-19 telah sembuh. Namun, angka kesembuhan ini masih terbilang rendah mengingat belum mencapai separuh dari total kasus.

Sebanyak 2.635.466 pasien masih menjalani perawatan dan isolasi di banyak negara. Dari 2,6 juta kasus aktif tersebut, sekitar 2 persen atau 44.824 pasien sedang dalam kondisi kritis.

Sedangkan jumlah pasien Covid-19 yang telah meninggal sudah sebanyak 316.860 jiwa. Di antara 213 negara yang tercatat punya kasus penularan virus corona, angka kematian pasien Covid-19 tertinggi di dunia saat ini dimiliki oleh Amerika Serikat dan Inggris.

Saat ini, Amerika Serikat dan Rusia memiliki kasus infeksi virus corona terbanyak di dunia. AS sudah menemukan 1,5 juta kasus positif Covid-19 dan melaporkan lebih dari 90 ribu kematian pasien Covid-19.

Sedangkan Rusia telah memiliki lebih dari 290 ribu kasus, dengan angka kematian akibat Covid-19 sebanyak 2.722 jiwa. Jumlah kasus positif Covid-19 di Rusia mengalami lonjakan cepat pada bulan ini dengan penambahan harian hingga lebih dari 10 ribu pasien. Meski begitu, pada tiga hari belakangan, jumlah kasus baru di Rusia stabil di bawah 10 ribu. Dalam 24 jam terakhir, Rusia melaporkan 8.926 kasus baru.

Berikut daftar 10 negara dengan jumlah kasus positif corona terbanyak di dunia pada 18 Mei 2020:

AS: 1.527.664 kasus, 90.978 meninggal, 346.389 sembuh

Russia: 290.678 kasus, 2.722 meninggal, 70.209 sembuh

Spanyol: 277.719 kasus, 27.650 meninggal, 195.945 sembuh

Inggris: 243.695 kasus, 34.636 meninggal, N/A sembuh

Brasil: 241.080 kasus, 16.122 meninggal, 94.122 sembuh

Italia: 225.435 kasus, 31.908 meninggal, 125.176 sembuh

Prancis: 179.569 kasus, 28.108 meninggal, 61.213 sembuh

Jerman: 176.651 kasus, 8.049 meninggal, 154.600 sembuh

Turki: 149.435 kasus, 4.140 meninggal, 109.962 sembuh

Iran: 120.198 kasus, 6.988 meninggal, 94.464 sembuh.

Di sisi lain, perekonomian negara-negara maju terpuruk akibat dampak dari pandemi. Bank Sentral AS (The FED) bahkan memprediksi angka pengangguran di negeri paman sam dapat mencapai 25 persen. The Fed pun memperkirakan kondisi perekonomian AS selama kuartal II 2020 bisa menjadi "sangat buruk."

"Jadi data yang akan kita lihat untuk kuartal ini, yang berakhir pada Juni [2020], akan sangat, sangat buruk," kata Gubernur The FED, Jerome Powell, seperti dilansir The Guardian pada 18 Mei 2020.

Sedangkan Jepang memasui fase resesi ekonomi untuk pertama kalinya sejak 2015. Dalam 2 kuartal terakhir, perekonomian Jepang mengalami minus. Pada kuartal I 2020, ekonomi terbesar ketiga di dunia tersebut mengalami kontraksi minus 0,9 persen dan di kuartal akhir 2019 -1,9 persen.

Sejumlah analis memperkirakan kondisi ekonomi Jepang ke depan bisa terdampak lebih buruk oleh pandemi. Menurut ekonom senior dari Sumi Trust, Naoya Oshikubo, kondisi darurat di dalam negeri beserta dampak parah pandemi di negara-negara barat membikin ekonomi Jepang terus tergelincir. "Kami menduga, [dampak] yang terburuk belum datang," kata Naoya.

Pandemi sebenarnya tidak memicu krisis kesehatan terlalu parah di Jepang. Hingga kini, Jepang sudah memiliki 16 ribu kasus, dan angka kematian sekitar 744 jiwa.

Namun, pemerintah Jepang memutuskan untuk memperpanjang masa darurat dan lockdown di semua wilayah sampai 31 Mei mendatang. Pepranjangan itu diputuskan oleh PM Shinzo Abe pada awal bulan ini, setelah muncul peringatan bahwa pelonggaran pembatasan sosial dapat memicu gelombang kedua penularan Covid-19 di Jepang.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Agung DH