tirto.id - Aksi demonstrasi mahasiswa Universitas Indonesia (UI) terhadap rektorat terkait kebijakan parkir berbayar berakhir dengan mediasi. Hasilnya, rektorat UI menghentikan penerapan uji coba parkir berbayar melalui Secure Parking untuk motor.
"Hasil mediasi pemberlakuan yang motor akan di-hold untuk kita bertemu lagi untuk forum selanjutnya," kata Ketua BEM UI Manik Marganamahendra usai diskusi di depan Rektorat UI, Depok, Jawa Barat, Senin (15/7/2019).
Manik mengatakan, rektorat juga bersedia melakukan pertemuan antara masyarakat dan mahasiswa. Namun, belum diketahui kapan pertemuan tersebut akan dilaksanakan.
Selain itu, ia menjelaskan, rektorat juga bersedia menyerahkan dokumen analisa penerapan Secure Parking di lingkungan kampus. Mahasiswa sempat mendesak penyerahan dokumen dilakukan paling lambat 20 Juli 2019.
"Tapi kami tadi sudah meminta kebijaksanaan dari rektorat untuk mengirimkan dokumen hukum yang kami minta, analisis dampak lingkungan juga sudah kami minta setidak-tidaknya tanggal 20 Juli dan akhir-akhir kita akan mulai forum," kata Manik.
Meski sudah ada kesepakatan, BEM UI akan memantau komitmen rektorat dengan memantau penerapan parkir berbayar besok.
Sementara untuk kasus penutupan jalur di Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), Manik mengungkapkan, tidak hanya menghentikan kebijakan parkir berbayar saja, tetapi juga ada pembicaraan lanjutan antara otoritas kampus PNJ dengan rektorat UI.
"Betul itu sama juga (dihentikan), semua yang di satu wilayah ini di-hold. Dan PNJ akan ada tindak lanjut lebih karena ada pihak kampus PNJ dan UI," kata Manik.
Sebelumnya, sejumlah mahasiswa dan masyarakat berdemonstrasi terkait penerapan kebijakan parkir berbayar di Universitas Indonesia, Depok, Senin (15/7/2019).
Kelompok yang terdiri atas mahasiswa UI, mahasiswa PNJ, dan sejumlah pengendara menolak kebijakan parkir berbayar diujicoba selama 15-30 Juli 2019.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Alexander Haryanto