Menuju konten utama

Mahasiswa & Ojek Pangkalan Demo Kebijakan Parkir Berbayar di UI

Sejumlah mahasiswa dan masyarakat berdemonstrasi terkait penerapan kebijakan parkir berbayar di Universitas Indonesia, Depok, Senin (15/7/2019).

Mahasiswa & Ojek Pangkalan Demo Kebijakan Parkir Berbayar di UI
Sejumlah mahasiswa dan masyarakat berdemonstrasi terkait penerapan kebijakan parkir berbayar di Universitas Indonesia, Depok, Senin (15/7/2019). tirto.d/Adrian Pratama Taher.

tirto.id - Sejumlah mahasiswa dan masyarakat berdemonstrasi terkait penerapan kebijakan parkir berbayar di Universitas Indonesia, Depok, Senin (15/7/2019).

Kelompok yang terdiri atas mahasiswa UI, mahasiswa PNJ, dan sejumlah pengendara menolak kebijakan parkir berbayar yang diterapkan secara uji coba selama 15-30 Juli 2019.

Dalam pantauan Toirto hingga pukul 11.20 WIB, puluhan mahasiswa sudah berdemo di depan Gerbang Utama UI. Dalam pantauan, ada pula sejumlah ojek pangkalan yang ikut berdemonstrasi dalam aksi tersebut.
"Pernah gak kita ngadain rusuh di UI?" teriak salah satu orator perwakilan ojek yang berorasi di depan Gerbatama UI, Depok, Jawa Barat, Senin (15/7/2019).
"Nggak," teriak para ojek.
Salah satu ojek pangkalan di UI, Heru (62) mengaku keberatan dengan kebijakan parkir berbayar di UI. Heru mengaku keberatan karena mereka perlu mengeluarkan uang tambahan akibat membayar parkir secara progresif. Padahal, para ojek tidak mengubah tarif.
"Iya sedangkan tarif kita enggak ada perubahan kecuali kebijakan konsumen sendiri," kata Heru saat ditemui di UI Depok, Jawa Barat, Senin (15/7/2019).
Heru mengatakan, pihak ojek tidak masalah bila pihak kampus memberikan solusi agar mereka tetap mencari nafkah di UI. Jika tidak ada solusi, pendapatan Heru bisa tergerus karena harus membayar beban parkir yang bersifat progresif.
"Jelas [memberatkan] terkecuali kalau sistemnya tidak seperti mal, itu mungkin seperti awal mobil pertama masuk malem atau pagi gak masalah. Ini dua jam pertama dua ribu plus satu jam nambah seribu. Tunggu penumpang sejam. Nambah lagi," kata Heru.
Di sisi lain, Heru mengaku ada permasalahan dalam lalu lintas. Ia mengaku, jalan menuju Gerbang Utama UI sempat macet akibat penerapan sistem berbayar. Sebab, penerapan hari pertama sudah menyebabkan kemacetan hingga flyover Kelapa Dua.
"Waduh, macet sampai jembatan," Kata Heru.
Heru khawatir kemacetan akan berdampak lebih jauh jika tidak dikaji lebih lanjut. Ia pun khawatir ada kecelakaan karena ada persimpangan antara warga yang dari Kelapa Dua dan UI. Oleh sebab itu, Heru berharap agar kebijakan parkir berbayar bisa memperhatikan posisi ojek pangkalan. Ia pun lebih berharap lagi kalau kebijakan tersebut tidak perlu diterapkan.
"Kalau bisa gak usah. Memang kalau ada bisa, tapi sekali aja. kita punya kartu istilahnya dari pagi sampe sore. yang penting kita dari pagi sampai malam atau sore itu tetap potong," kata Heru.

Baca juga artikel terkait PARKIR BERBAYAR DI UI atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri